HEADLINE
Keracunan Santap MBG di Martapura: Polisi Ambil Sampel Makanan Diteliti ke Lab
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Paket kiriman Makanan Program Bergizi (MBG) yang membuat puluhan pelajar madrasah dan sekolah dasar di Martapura keracunan diambil aparat kepolisian.
Untuk kepentingan penyelidikan, sampel makanan yang dikonsumsi para pelajar pada Kamis (9/10/2025) siang, dibawa ke laboratorium untuk diteliti penyebab puluhan anak sakit perut, mual hingga muntah.
Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli kepada sejumlah awak media, Kamis (9/10/2025) petang, memastikan kepolisian menangani kasus ini. Polisi langsung bergerak cepat dengan mengambil sampel makanan dari dapur SPPG Tungkaran diambil untuk diperiksa. Pemeriksaan laboratorium sedang berjalan baik dari Dinas Kesehatan maupun Polri.
“Sampel makanan sudah kami sita dan akan segera diuji di laboratorium. Saat ini kami masih menunggu hasil pemeriksaan bisa sampai besok pagi,” ujar AKBP Fadli.
Baca juga: Keracunan MBG di Martapura Tersebar Tiga Sekolah
Kapolres Banjar membenarkan bahwa Kepala Sekolah SMA Islam Terpadu Assalam Martapura juga menjadi korban keracunan dan sempat dirawat di RSUD Ratu Zalecha.
Sementara itu, salah satu murid kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Assalam Martapura, Ahmad Nuzhan mengatakan bahwa ia menyantap paket MBG sekitar pukul 10.00 Wita. Lalu mulai merasakan sakit perut dan mual setelah pulang sekolah sekitar pukul 01.30 Wita.
“Makanan yang dimakan adalah nasi kuning, lauknya ayam suwir dengan sayur buah, minumnya di kantin,” kata murid yang berasal dari Tunggul Irang yang oleh pihak RSUD Ratu Zalecha diperbolehkan pulang.
Baca juga: Keracunan Santap MBG di Madrasah Assalam Martapura: 37 Orang Dirawat di RSUD Ratu Zalecha
Keracunan MBG di Martapura Tersebar Tiga Sekolah
Keracunan santap Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya dialami para murid di Madrasah Assalam Martapura. Sejumlah murid dari dua sekolah lain di Kota Martapura mengalami sakit perut, mual hingga muntah pasca menyantap sajian MBG yang dikirimkan dapur penyedia, Kamis (9/10/2025) siang.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun Kanalkalimantan, dugaan keracunan santap MBG terjadi pada tiga sekolah di Martapura. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha diantaranya dari SDN 1 Tungkaran dan SDN 1 Pasayangan, dan Madrasah Assalam Martapura yang beritakan sebelumnya.
Pihak RSUD Ratu Zalecha saat dikonfirmasi Kanalkalimantan.com belum bisa memastikan jumlah murid yang keracunan karena ada yang datang dan ada juga sudah pulang tapi siang tadi dikatakan awalnya 33 orang kemudian bertambah kurang lebih dari 40 orang.
Baca juga: Kunjungi Pelajar Terdampak MBG di RSUD Ratu Zalecha, Ini Penegasan Bupati Banjar
Salah satu guru di SDN 1 Tungkaran, Muhammad mengatakan bahwa anak didiknya juga teridentifikasi keracunan, tapi masih berada di rumah masing-masing.
“Belum dipastikan berapa yang teridentifikasi, karena pihak sekolah mendapat ada kabar setelah pulang sekolah. Dan itupun sebagian inginnya di rawat di rumah saja,” kata Muhammad.
Muhammad mengatakan, santap MBG di SDN 1 Tungkaran dikirim alias tiba di sekolah pukul 06.00 Wita, lalu dibagian pada pukul 09.30 Wita saat istirahat jam belajar langsung makan.
“Menurut kabar di Madrasah Assalam dibagi pukul 12 siang dan dikatakan sebagian lauknya ada yang berlendir,” kata Muhammad
Baca juga: Diduga Keracunan MBG, Murid Madrasah Assalam Martapura Dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha
Masih kata Muhammad, untuk sekolah yang ada di wilayah Sungai Sipai, Tungkaran, Keraton dan Pasayangan dapur penyedia MBG berada di Vila Samawa.
“Setiap wilayah menyediakan 3.000 porsi sedangkan untuk Tanjung Rema Darat sekitarnya dapurya beda lagi, kemungkinan daerah yang di dapur Villa Samawa saja yang kena,” katanya.
37 Orang Dirawat di RSUD Ratu Zalecha
Jumlah korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura terus bertambah. Hingga pukul 17.10 Wita, tercatat 37 murid telah menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli, kepada awak media membenarkan adanya peristiwa dugaan keracunan tersebut. Kapolres Banjar menyebut, penyelidikan sementara mengarah ke salah satu sekolah, yakni Madrasah Ibtidaiyah Assalam Martapura.
“Sementara kita akan melakukan penyelidikan di salah satu sekolah, di Assalam Martapura. Kita sudah mengambil sampel makanan untuk dibawa ke laboratorium mengetahui penyebab pastinya,” ujar AKBP Fadli.
Gejala yang dialami para korban setelah mengkonsumsi santap siap MBG antara lain pusing, mual, muntah, serta nyeri perut seperti ditusuk-tusuk. Kapolres Banjar menyampaikan ada kepala sekolah yang juga turut menjadi korban dan kini dirawat di rumah sakit.
“Sampel makanan sudah kami sita dan akan segera dites di laboratorium. Kami masih menunggu hasilnya. Berdasarkan keterangan dokter, jumlah pasien kemungkinan akan bertambah, karena ada yang gejalanya muncul lebih lambat,” jelasnya.
Sementara itu RSUD Raza Martapura saat ini masih terus menerima pasien baru dengan gejala serupa. Para tenaga medis dikerahkan untuk memberikan penanganan intensif bagi korban, baik siswa maupun tenaga pendidik.
Perkembangan kasus dugaan keracunan massal ini masih terus dipantau oleh pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. (Kanalkalimantan.com/kk)
Reporter: kk
Editor: bie
-
Kabupaten Kapuas3 hari yang laluPemkab Kapuas Persiapan Safari dan Perayaan Natal 2025
-
Kabupaten Kapuas3 hari yang laluKenal Pamit Kepala Kejaksaan Negeri Kapuas, Ini Kata Bupati Wiyatno
-
Ekonomi3 hari yang laluWarga Serbu Pasar Murah APM Mandiri Banjarbaru
-
Infografis Kanalkalimantan3 hari yang lalu5 November Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Ini Sejarah dan Tujuannya
-
HEADLINE1 hari yang laluMotor Ngadat Gegara Pertalite, Bengkel di Banjarbaru ‘Rawat Inap’ 15 Unit Sehari
-
Kota Banjarbaru5 jam yang laluDriver Ojol Kena Dampak Brebet Diduga Usai Isi Pertalite, Hingga Beralih ke Pertamax



