Connect with us

Kota Banjarbaru

Kembali Telan Nyawa, Ahmad Humaidi Tertimbun Longsor di Pendulangan Intan Cempaka

Diterbitkan

pada

Warga berupaya mencari jasad Ahmad Humaidi, seorang pendulang intan yang tertimbun longsor di Ujung Murung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Minggu (18/5/2025) sore. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Longsor di kawasan pendulangan intan tradisional Ujung Murung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, kembali memakan korban jiwa, Minggu (18/5/2025) petang.

Korban diketahui bernama Ahmad Humaidi, warga Ujung Murung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka

Lelaki berumur sekitar 45 tahun itu menjadi korban kesekian dari kejadian tertimbun tanah di lubang galian pendulangan intan Cempaka.

Menurut informasi dihimpun, tanah longsor terjadi di lokasi itu sekitar pukul 16.00 Wita. Dimana ada satu orang pekerja pendulangan intan yang dilaporkan tertimbun.

Budiman, Ketua RT 33 RW 11 Kelurahan Sungai Tiung, mengatakan, pencarian korban sempat dilakukan oleh sejumlah warga, relawan emergency, dan kepolisian.

“Kejadiannya sore sekitar jam empat. Ada warga melapor terjadi longsor dan ada yang tertimbun,” ujar Ketua RT 33 RW 11 Ujung Murung, Kelurahan Sungai Tiung, Minggu (18/5/2025) malam.

Usai melakukan pencarian, dalam video amatir yang beredar, warga bersama sejumlah pekerja pendulangan lainnya berhasil menemukan tubuh Ahmad Humaidi yang tertimbun tanah penuh air.

Mereka berusaha melakukan evakuasi dengan alat manual untuk menggali tanah di lokasi kejadian yang memiliki kedalaman sekitar 10 meter.

“Proses pencarian dilakukan secara manual. Lubang tempat korban tertimbun cukup dalam, sekitar 10 meter,” ungkapnya.

Setelah berhasil dievakuasi korban sudah ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Atas permintaan keluarga jenazah Ahmad Humaidi langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Korban tertimbun di lubang pendulangan itu diketahui sebagai warga Ujung Murung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka

“Satu orang pendulang tertimbun, akibat dari labilnya tanah galian,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru, Zaini.

Baca juga: Tujuh Kloter Embarkasi Haji Banjarmasin Sampai Madinah dan Jeddah

Kalak BPBD Banjarbaru mengatakan, setelah ada laporan peristiwa longsor tersebut, BPBD langsung menurunkan anggota dan bersama warga melakukan pencarian jasad Ahmad Humaidi.

“Kita melakukan pencarian dengan menggunakan mesin pompa air, dan menaikkan tanah yang menimbun lubang pendulangan intan itu,” katanya, Minggu (18/5/2025) malam.

Upaya evakuasi anggota BPBD Kota Banjarbaru bersama warga akhirnya berhasil, tubuh korban ditemukan meski sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Baca juga: Puncak Festival Literasi ke-5 Banjarbaru, Tak Sekadar Tumbuhkan Minat Baca

“Jasadnya ditemukan sekitar pukul 18.00 Wita, dengan kedalaman sekitar 15 meter, saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, langsung dievakuasi ke rumah korban,” tutupnya.

Peristiwa tanah longsor di lubang tambang intan tradisional ini sudah terjadi berulang kali. Terakhir tercatat pada Oktober 2024 lalu, seorang pendulang intan juga didapati tertimbun longsor dan meninggal dunia. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca