Connect with us

HEADLINE

Kembali Telan Korban, Pemko Banjarbaru Tunggu Realisasi Geosite Pendulangan Intan Cempaka

Diterbitkan

pada

Kawasan pendulangan intan tradisional di Cempaka, Banjarbaru Foto: dok kanal

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Pendulangan intan di Cempaka, Banjarbaru, kembali memakan korban. Seorang penambang tradisional yang tertimbun longsor, pada Kamis (1/7/2021) lalu. Menghindari terulangnya peristiwa naas dengan jatuhnya korban lain, Pemko Banjarbaru telah melakukan pembahasan bersama Pemprov Kalsel terkait alih peruntukan kawasan yang memiliki nilai sejarah tersebut.

Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin kepada Kanalkalimantan.com, Sabtu (3/7/2021) mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu perencanaan dari Provinsi Kalsel yang akan menjadikan Pendulangan Intan di Cempaka sebagai geosite penunjang geopark Meratus.

“Mudah-mudahan dengan adanya geosite di kawasan pendulangan intan Cempaka dapat membawa perubahan untuk masyarakat. Terutama meningkatkan perekonomian masyarakat yang selama ini bertumpu pada pendulangan intan tradisional,” ucapnya.

Aditya mengungkapkan, realisasikan kawasan geosite Pendulangan Intan Cempaka saat ini masih terus dibahas oleh pemerintah provinsi.

 

“Yang pastinya pemerintah kota akan menyesuaikan perencanaan geosite oleh Pemprov Kalsel. Dan apabila jadi kita akan buat penunjangnya di daerah sana,” terang Aditya yang baru-baru ini raih penghargaan “Best Figure Excellence 2021” sebagai tokoh muda pembawa perubahan oleh Seven Media Asia, yang didukung oleh Asia Global Council.

Terkait Geopark Meratus, Pemprov telah mematangkan berbagai usulan untuk mempercepat pengembangan Geopark Meratus menuju UNESCO Global Geopark (UGG). Sejumlah langkah awal telah dilakukan di antaranya sosialisasi kepada masyarakat secara komprehensif.

Baca juga: PANIK. Kos-kosan Lantai 2 di Banjarmasin Mau Ambruk, Penghuni Berhamburan Keluar
Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian akan pentingnya pengelolaan geopark, yaitu untuk konservasi, edukasi dan ekonomi berkelanjutan.

Rencananya, akan ada empat geosite yang akan dibangun untuk penunjang sarana Geopark Meratus. Empat geosite tersebut yakni pendulangan intan di Cempaka Banjarbaru, plagiogranite dan batu besar di Kabupaten Tanahbumbu, Tahura Mandiangin Kabupaten Banjar, Tanjung Dewa dan dolerite semilir Pulaulaut.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira yang mengatakan telah melakukan sejumlah langkah untuk empat Geopark Meratus guna mendukung UGG.

Apa itu Geopark?

Pengertian Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.

Istilah Geopark merupakan singkatan dari “Geological Park” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Taman Geologi atau taman bumi.

Awal tujuan Geopark adalah untuk melindungi warisan geologi yang berada di negara-negara Eropa oleh organisasi non pemerintah bernama EGN (Europe Geopark Network) pada tahun 2001.

Baca juga: Rachmawati Tokoh Reunifikasi Korea, Ucapan Duka Mengalir dari Berbagai Negara

Keberadaan Geopark oleh Badan dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) dikembangkan dan difasilitasi dengan membentuk organisasi GGN (Global Geopark Network) pada tahun 2004 agar mampu menampung anggota lebih banyak lagi dari negara-negara yang ada di dunia.

Selain itu tujuan Geopark lebih dikembangkan lagi, bukan hanya sekedar melindungi warisan geologi. Menurut GGN UNESCO (2004), tujuan Geopark adalah mengambil manfaat, menggali, menghargai dan mengembangkan warisan geologi tersebut seperti halnya Pelestarian Bioma.

Untuk menjadi anggota GGN UNESCO ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Wilayah tersebut sudah ditetapkan sebagai Geopark nasional di negaranya dengan memiliki batas-batas yang ditetapkan oleh pemerintah setempat dengan jelas dan memiliki kawasan yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal serta minimal ada tiga kegiatan yang berlangsung yaitu konservasi , pendidikan, dan geowisata.(Kanalkalimantan.com/dewi/berbagai sumber)

Reporter: dewi
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->