Connect with us

HEADLINE

Kebakaran Meluas, Petani Karet Banjar Waspada Api di Lahan Perkebunan

Diterbitkan

pada

Karet menjadi salah satu komoditi andalan di Kabupaten Banjar. Foto : rendy

MARTAPURA, Tercatat, Juli hingga September sebanyak 287,04 hektare hutan dan lahan terbakar di Kabupaten Banjar. Angka tersebut tidak mustahil akan terus bertambah mengancam wilayah perkebunan yang ada di Kabupaten Banjar.

Wilayah perkebunan khususnya perkebunan karet di Kabupten Banjar, dikhawatrikan akan ikut terancam kebakaran, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar Ir Dondit Bekti menghimbau para petani karet untuk tidak menyalakan api sembarangan yang dikhawatirkan dapat menjalar ke daerah perkebunan.

Menurut Dondit, produksi karet di Kabupaten Banjar masih sangat menjanjikan. Pasalnya selama tahun 2017 lalu, terbukti hasil karet Banjar mampu memproduksi karet rakyat sebesar 17.661.000 Kg dengan penghitungan rata-rata 884 Kg per hektare.

Dengan jumlah produksi karet tersebut, Kabupaten Banjar mampu berkontribusi sebanyak 35% dari hasil perkebunan karet di Kalimantan Selatan. Berdasarkan angka tetap sementara rekapitulasi luas area dan produksi perkebunan rakyat tanaman tahunan Kabupaten Banjar tahun 2017, karet menjadi komoditas utama dari 17 komoditas yang ada.

“Saat ini ada seluas 25.242 hektare kebun karet rakyat yang tersebar di Kabupaten Banjar yang terdiri dari 994 kelompok tani. Komoditas karet menjadi komoditas utama, jika dilihat semua lahan pastinya terancam kebakaran khususnya perkebunan karet di wilayah kita, saya menghimbau agar para petani agar tidak membakar lahan sembarangan,” terangnya.

Ditambahkannya jika dilihat dari jumlah tujuh kecamatan penghasil karet dengan luas di atas 1.000 hektare yang berada di Kabupaten Banjar, Kecamatan Karang Intan merupakan penyumbang terbesar hasil produksi karet rakyat dengan luasan wilayah 6.684 hektare dan mampu memproduksi sebanyak 4.586.955 Kg di tahun 2017. Disusul Kacamatan Mataraman dengan luas 3.843 hektare yang memproduksi sebanyak 3.375.346 Kg, dan Kecamatan Simpang Empat dengan luasan 3.667 hektare mampu memproduksi sebanyak  2.935.454 Kg.

“Para petani kita juga harus waspada, mari kita bersama sama-sama menjaga wilayah perkebunan karet dari kebakaran yang terus meluas, supaya potensi perkebunan karet di Banjar tidak menurun baik dari segi produksi hingga luasan wilayah perkebunannya, karena wilayah kita sudah mempunyai wilayah yang agroklimat yang mendukung untuk perkebunan karet,” ujarnya.

Dondit juga mengatakan, karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting. Baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, serta pendorong pertumbuhan ekonomi. Mengingat jika dilihat sadap karet 1 hektare biasanya akan mampu menghasilkan karet atau lateks sebanyak 1,5 ton setiap tahunnya, hasil ini merupakan hasil yang biasanya diperoleh dalam sebuah perkebunan karet. (rendy)

Repporter: Rendy
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->