Connect with us

HEADLINE

H Rusli Terpental dari Bursa Ketua DPRD Kalsel, Partai Golkar Usung Tiga Nama!


Bakal Balik Kanan Ikut Tarung Pilbup Banjar?


Diterbitkan

pada

Partai Golkar kirimkan tiga nama untuk kursi ketua DPRD Kalsel Foto: net

BANJARMASIN, Tabir calon ketua DPRD Kalsel periode 2019-2024 sedikit tersingkap. Partai Golkar, sebagai pemilik jatah kursi tersebut telah menetapkan tiga bakal nama untuk duduk di tahta dewan menggantikan Burhanuddin yang habis masa kepemimpinannya. Tiga nama tersebut yakni H Supian HK, Karlie Hanafi, dan Hj Syarifah Rugayah. Sedangkan nama H Rusli yang sebelumnya digadang karena meraih suara terbanyak, terpental dari usulan nama yang disetor ke DPP Partai Golkar.

Ketua DPD Golkar Kalsel H Sahbirin Noor mengatakan, pengusulan nama-nama kandidat ketua DPRD Kalsel ini diajukan melalui forum rapat pleno pengurus. “Sebenarnya calonnya banyak, cuma setelah melalui tahapan seleksi dan juga ada kriteria, mengerucut ke tiga nama itu untuk diusulkan ke DPP,” kata Paman Birin–sapaan Sahbirin Noor di kantor DPD Golkar Kalsel, Senin (29/7).

Ia mengakui, pleno penentuan calon ketua DPRD berlangsung alot. Hal tersebut karena banyaknya kader potensial yang dapat diajukan sebagai calon ketua. Namun mengingat ketentuan dan kretaria partai, akhirnya disepakati tiga nama tersebut. Termasuk masuknya kader perempuan Hj Syarifah Rugayah.

Menambahkan, Ketua Korwil Pemenangan Pemilu, Puar Junaidi mengatakan, ada sebanyak 12  anggota DPRD Kalsel terpilih yang masuk dalam penjaringan. Dari belasan nama itu, diseleksi berdasarkan kriteria dan peraturan organisasi yang meliputi tiga hal.

“Yakni tingkat pendidikan yang minimal harus sarjana. Lalu memiliki pengalaman sebagai anggota fraksi pafa tingkatannya, bukan pindahan dari partai lain, dan memiliki jabatan sebagai pengurus harian. Berdasar kriteria itulah tim menggodok dan melakukan evaluasi,” ungkapnya.

Puar mengatakan, sehubungan terpilihnya tiga nama tersebut DPD Golkar Kalsel akan secepatnya menyerahkan kepada DPP untuk memilih. Sehingga siapa yang dipilih itulah yang nantinya akan menjabat sebagai Ketua DPRD Kalsel.

Di sisi lain, partainya juga masih menunggu penetapan nama anggota dewan terpilih dari KPU yang akan disampaikan Agustus nanti. (Baca: KPU: Penetapan Hasil pemilu Kalsel Dilaksanakan Agustus).

Apa yang terjadi dalam politik internal beringin ini tak jauh beda dengan sebelumnya yang disampaikan Ketua Harian Golkar Kalsel, Supian HK. Sebelumnya dia mengatakan, sebagai partai pemenang pemilu Partai Golkar punya hak atas kursi ketua dewan. Ia mengaku sudah menerima surat dari DPP Golkar pertanggal 24 Juni, perihal sosok yang ditunjuk sebagai Ketua DPRD Kalsel.

“Surat bernomor SE-29/GOLKAR/VI/2019 sudah lengkap dengan tandatangan Ketum Airlangga Hartarto,” ujarnya ketika itu ditemui di DPRD Kalsel, Rabu (26/6).

Ia mengatakasn, kader partai yang di tunjuk sebagai pimpinan DPRD Kalsel adalah punya jabatan di pengurusan harian. Sehingga dari sejumlah nama yang beredar sebelumnya, ia memiliki kans besar untuk terpilih.

Sebelumnya, sempat beredar sejumlah nama calon ketua DPRD Kalsel. Mulai dari mantan bupati Batola Hasanudin Murad, hingga peraih suara terbanyak hasil pemilu 2019 lalu, H Rusli. Pada pemilu lalu, H Rusli meraih suara cukup besar dari Dapil 2 yakni sebesar 51 ribu suara. Sura tersebut lebih besar dari Hasanuddin Murad dari Dapil 3 sebesar 40 ribu suara, dan Supian HK sebesar 15 ribu suara.

Nama H Rusli sempat mencuat, karena periode sebelumnya pemilik suara terbanyaklah yang berhak atas kursi ketua dewan. Hal ini juga berlaku bagi Noormiliyani AS yang ketika itu didapuk sebagai ketua dewan Kalsel pada peride sebelumnya karena meraih suara hampir 60 ribu.

Belok Kanan ke Pilbup Banjar?

Walhasil, terpentalnya nama H Rusli dari bursa ketua DPRD Kalsel, bisa jadi mengubah konstelasi politik di Kabupaten Banjar. Sebab tidak menutup kemungkinan, Ketua DPRD Banjar tersebut akan melirik ke pertarungan bupati.

Sebab dengan lolosnya kursi ketua dewan, kemungkinan jabatan yang bisa diakomodir kepada peraih suara terbanyak adalah wakil ketua dewan, atau unsur pimpinan lain dalam kelengkapan organisasi di DPRD. Baik ketua fraksi, badan, dan lainnya. Pertanyaannya adalah, apakah H Rusli mau menerima jabatan tersebut, atau pilih belok haluan ke Pilbup Banjar.

Kanalkalimantan.com, yang mencoba konfirmasi hal tersebut melalui HP yang bersangkutan belum ada mendapatkan jawaban. Yang jelas, selama ini H Rusli menjadi salah satu nama dalam pusaran kandidat Pilbup Banjar. Harus diakui, bahwa kans yang bersangkutan cukup kuat karena pada struktur partai ia memegang sebagai Ketua DPD Golkar Banjar. Ditambah nilai plus, peraih suara terbanyak pada pemilu 2019 lalu!

Namun, H Rusli mengatakan, masih belum ada urusan untuk melangkah menjadi calon Bupati Banjar. Mengingat masah fokus dengan urusan yang ada yaitu terpilijnya dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. “Jangan ‘diblender’ dulu lah isunya, boleh boleh aja berambisi, namun jangan terlalu juga, kalau ada calon lain yang terbaik perlu kita dukung, kan banyak juga kandidat yang lain. Tujuannya kan untuk membangun daerah juga,  kita koreksi diri kita kita ukur diri kita sendiri dulu lah,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, Golkar Banjar hingga sekarang masih ‘mengalir’. Belum ada penentuan yang positif akan hal pencalonan untuk Pilkada 2020 tersebut, mengingat masih menunggu beberapa proses yang dihadapi. Seperti halnya pengumuman dan pelantikan, pendapat petinggi dari provinsi hingga pusat. “Niat untuk mencalonkan ya fleksibel aja, istilahnya kalau punya kemampuan ya pasti ada,  namun sekali lagi kita ukur sediri sendiri dulu, mampukah saya,” katanya.

Saat ini, baru ada dua calon yang layak dibicarakan dalam pusaran Pilbup Banjar. Artinya, mereka memiliki kans untuk maju dan disokong parpol maupun non parpol (independen). Mereka adalah petahana Bupati Banjar H Khalilurrahman dan wakilnya H Saidi Mansyur yang memastikan diri menjadi penantang.

Selain dua nama tersebut, ada juga Sekda Banjarbaru Said Abdullah, yang memutuskan pensiun dini untuk berlaga di Pilbup Banjar. Berbekal pengalaman di birokrasi, Said mantab maju sebagai salah satu kandidat. Hanya saja, sampai saat ini masih belum terlihat perahu apa yang akan dipakai. “Jabatan saya sebagai Sekda yang seharusnya sampai tahun 2025. Siap saya tinggalkan untuk maju di Pilbup Banjar,” tegasnya kepada kanalkalimantan.

Menurut Said Abdullah, saat ini pembangunan dan kesejahteraan Kabupaten Banjar harus terus ditingkatkan. Hal tersebut diyakininya sebagai salah satu alasan dirinya maju sebagai salah satu calon Bupati Banjar. “Keputusan saya sudah bulat dan penuh pertimbangan. Apalagi saya juga bertempat tinggal di Kabupaten Banjar. Kita akan membuat Kabupaten Banjar jadi lebih baik dan lebih sejahtera,” lanjutnya.

Lalu, terkait jalur apa yang dipilih dalam pencalonannya nanti, Said Abdullah mengatakan keinginannya maju lewat Partai Politik (Parpol). Namun, ia masih belum mau membeberkan Parpol mana yang akan dituju. “Waktunya kan masih lama dan Parpol masih belum membuka pendaftaran. Nanti kalau sudah baru saya umumkan,” tandasnya. (cel/mario)

Reporter:Cel/Mario
Editor:Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->