Connect with us

HEADLINE

Drainase Banjarmasin Tak Sanggup Menahan Curah Hujan yang Tinggi


Untuk program pembangunan drainase baru dan perbaikan, hanya bisa dianggarkan sekitra Rp 10 miliar setiap tahunnya. Sehingga pembangunannya dipilih yang skala prioritasnya paling tinggi.


Diterbitkan

pada

Sejumlah kawasan di Komplek Mangga, Banjarmasin terendam Banjir akibat tingginya curah hujan. Foto : ammar

BANJARMASIN, Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sejumlah kawasan di Banjarmasin terendam air. Seperti terjadi Senin (11/12), hujan yang terjadi mulai malam hingga pagi hari menyebabkan terjadinya banjir di Jl A Yani Km 3,5, Komplek Mangga, Banjarmasin Timur, dan juga asrama Bina Brata di Jalan A Yani Km 4. Termasuk juga ruang Kapolsek Banjarmasin Timur pun tergenang air.

Di ruangan yang ditempati Kapolsek Kompol Uskiansyah tersebut, air menggenang hingga sekitar 10 cm. Walau ke kantor harus menggunakan sepatu boat, namun hal tersebut tak menghalangi Uskiansyah untuk tetap beraktivitas.

“Memang pelayanan administrasi untuk masyarakat agak terganggu, tetapi operasional dalam memberikan layanan tetap jalan,” tegasnya.

Dampak akibat banjir juga dirasakan Mariati (65), warga Komplek Mangga, Banjarmasin yang rumahnya tergenang air. Dia mengatakan, rumah yang telah dihuninya selama 35 tahun tersebut  baru kali ini terkena banjir.

“Selama saya tinggal di rumah ini baru sekali ini air masuk kedalam rumah hingga kedapur, apalagi subuh tadi sampai menyentuh ruang tamu,” ungkapnya.

Hal sama disampaikan  Ana Muslimah (37), yang mengatakan banjir masuk ke rumahnya disebabkan posisi rumah yang lebih rendah daripada drainase.

“Peninggian jalan sangat berdampak saat musim hujan apalagi drainase hanya selebar telapak kaki, tidak bisa mengalirkan banjir,” tegasnya.

Di Banjarmasin, sejumlah titik selama ini menjadi langganan banjir jika intensitas hujan cukup tinggi. Di antaranya adalah anjir daerah Banjar Indah, Dahlia, Bumi Mas, Pekapuran, Teluk Tiram, Gunung Sari, Rawasari, Kampung Melayu, S Parman, Pramuka, Sultan Adam, Adhiyaksa, serta kawasan HKSN.

Terkait hal ini, Pemko Banjarmasin terus berupaya membuat strategi untuk membuat jalan berfasilitas drainase. Di antaranya wacana untuk membangun sistem drainase gorong-gorong di bawah jalan. Hal ini dilakukan karena sempitnya lahan yang bisa digunakan.

“Karena banyak jalan di daerah kita ini sangat sempit lahannya untuk buat drainase, sehingga langkah yang baik itu kita wacanakan membangun drainase sistem gorong-gorong dibangun di bawah jalan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Gusti Ridwan Sofyan.

Menurut dia, jika terus dipaksakan membangun drainase di lahan yang sempit, maka akan kurang maksimal fungsinya, untuk itu harus ada langkah yang tepat untuk solusinya.

“Kita pikir mau tidak mau kalau dilahan yang sempit bibir jalannya untuk membangun drainses yang standar bisa mengatasi genangan, harus dibangun sistem gorong-gorong di tengah jalan,” paparnya.

Namun, aku Ridwan, langkah ini juga akan perlu kajian mendalam, sebab anggaran yang dibutuhkan juga akan lebih besar daripada membangunnya di samping jalan. “Belum lagi harus dipikirkan juga terkait akan terjadinya kemacetan akibat pembangunan sistem seperti itu, termasuk bagaimana nantinya sistem perbersihannya,” kata Ridwan.


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->