Connect with us

HEADLINE

Didesak Industri dan Pergudangan, Penyusutan Lahan Pertanian Banjar Capai 9 Ribu Hektare

Diterbitkan

pada

Lahan pertanian di Kabupaten Banjar mengalami penyusutan Foto : net

MARTAPURA, Luas lahan pertanin di Kabupaten Banjar terus menyusut. Pertumbuhan pembangunan terutama pemukiman, industri dan pergudangan menjadi faktor menyusutnya sektor pertanian padi terbesar di Kalimantan Selatan ini.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar, Muhammad Facry, dampak dari berkurangnya lahan pertanian di Kabupaten Banjar akan mengancam kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan daerah.

“Jadi berdasarkan data yang kita kumpulkan, dari akhir tahun 2018, memang benar terjadi pengurangan lahan pertanian di Kabupaten Banjar dari 46.000 hertare lebih, menjadi 37 ribu hektare,” jelasnya.

Sementara itu berdasarkan data valid hasil pemutakhiran base data lahan pertanian yang dilaksanakan Dinas TPH Kabupaten Banjar, adapun luas penyusutan lahan pertanian itu tepatnya sebanyak 9.000 hektare.

Ditambahkan Fachry alih fungsi lahan menjadi perumahan penyebab menyusutnya luas lahan pertanian utamanya wilayah yang berbatasan dengan ibukota provinsi Kecamatan Tatah Makmur, Kertak Hanyar, Aluh-Aluh, Beruntung Baru, dan Sungai Tabuk.

Sehubungan hal tersebut, dan dalam rangka mewujudkan kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan daerah serta nasional, maka upaya untuk memperluas baku lahan sawah melalui kegiatan perluasan sawah sangat penting, dilakukan untuk bisa meningkatkan produksi padi khususnya di Kabupaten Banjar.

“Untuk mempertahankan Kabupaten Banjar sebagai ‘Kindai Limpuar’, maka saat ini, salah satunya kita sedang dilaksanakan ekspansi lahan tidur, melalui program Selamatkan Rawa Sejahterkan Petani,” pungkasnya.

Banjar sebagai salah satu lumbung padi di Kalimantan Selatan mempunyai luas lahan pertanian dengan total 8.602.952 Ha. Terdiri dari lima tipe lahan yang didominasi oleh lahan pasang surut dengan persentasi 44%.

Foto : rendy

Fachry mengatakan, potensi lahan Kabupaten Banjar dengan lima tipe lahan, lahan kering seluas 13.757 Ha, pasang surut 32.252 Ha, sawah tadah hujan 13.446 Ha, irigasi 5.497 Ha dan rawa atau lebak 8.538 Ha.

Untuk potensi lahan pertanian bukan sawah di Kabupaten Banjar ada seluas 320.602 Ha yang terdiri dari 7 tipe, diantaranya tegal kebun seluas 36.832 Ha, ladang seluas 21.084 Ha, perkebunan 62.605 Ha, hutan rakyat 16.850 Ha.

Sedangkan dalam pengembangan komoditas pertanian di Kabupaten Banjar didasarkan pada potensi keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif dan teknis budidaya, digolongkan kepada beberapa komoditas, seperti komoditas unggulan seperti padi, jeruk, pisang, durian, komoditas dikembangkan seperti jagung, kedelai, kacang tanah dan sayuran, komoditas langka meliputi kasturi, mundar, binjai, ramania dan lain-lain.

“Agar ketiga komoditas tersebut berkesesuaian dengan agroklimat yang ada, maka telah disusun perwilayahan komoditas seperti padi yang ada di semua kecamatan,  jagung dan kedelai berada di Kecamatan Pengaron, Sungai Pinang, komoditas kacang tanah ada Kecamatan Simpang Empat, Karang Intan, dan Aranio,” sebutnya.

Sementara itu adapun capaian tanaman, panen, produktivitas dan produksi tanaman pangan Kabupaten Banjar untuk komoditas terbesar berdasarkan luas tanam 69.604 Ha adalah komoditas tanaman padi, di tahun 2017 dengan produksi 250.387 ton.(rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->