Connect with us

Kota Banjarbaru

Dibalik Berdirinya Landmark “Landasan Ulin” Dekat Bundaran Pesawat

Diterbitkan

pada

Landmark alias penanda bertulisan “Landasan Ulin” bercahaya merah putih menghiasi sekitar bundaran tugu pesawat Jalan A Yani Km 24,5 Landasan Ulin. Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Landmark alias penanda bertulisan “Landasan Ulin” bercahaya merah putih menghiasi sekitar bundaran tugu pesawat Jalan A Yani Km 24,5 Landasan Ulin.
Landmark yang sangat jelas dilihat tersebut dibangun Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarbaru melalui Bidang Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum (P3JU).

Kabid P3JU Sartono mengatakan, landmark ini dibangun tujuannya untuk mengenalkan historis dari nama “Landasan Ulin” kepada masyarakat, terutama anak-anak muda yang tak familiar dengan makna kata tersebut.

“Mungkin anak-anak yang masih muda kurang familiar dengan nama Landasan Ulin, kalau Syamsudin Noor pasti orang kan pada tahu,” ucapnya, Kamis (14/7/2022)

“Dan kemungkinan banyak yang belum tahu, kalau asal usulnya Bandara Syamsudin Noor itu namanya Bandara Ulin, karena landasannya dari ulin. Jadi tujuan kita membangun landmark ini untuk mengingatkan histori kembali,” tambahnya.
Sartono menerangkan, warna tulisan landmark “Landasan Ulin” memang sengaja diilih warna merah dan putih. Karena, pemilihan kedua warna ini berdasarkan adanya tempat vital negara di sekitar kawasan tersebut.

 

Baca juga  : Kunjungi Warakawuri Kodim 1022/Tnb

“Kita menyesuaikan tempatnya, karena di sana ada banyak tempat vital negara, seperti komplek TNI AU dan Rindam, jadi kita coba untuk membangkitkan warna merah putih,” akunya.

Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Syamsudin Noor, Rahmat mengatakan sebelum dibangunnya landmark atau penanda “Landasan Ulin” di persimpangan jalan tersebut terkesan gelap tanpa penerangan.

Rahmat mengaku senang atas pembanguan landmark oleh Pemerintah Kota Banjarbaru. Kawasan bundaran tugu pesawat semakin cantik dan pencahayaan yang sebelumnya minim menjadi berkurang.

“Dulukan kurang penerangan, tapi sekarang setelah ada itu, kalau lewat sana malam hari sudah lebih terang dari sebelumnya,” tandasnya. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->