Kanal
Danau Panggang, Riwayatmu Doeloe dan Sekarang
(3-Habis)
Terbitnya izin prinsip dari Bupati HSU ini menambah total penguasaan perkebunan sawit terhadap lahan gambut di wilayah Kalsel dari 42 persen menjadi 44 persen. Sebelumnya, sebanyak 50 persen wilayah Kalsel atau sekitar 3,7 juta hektare telah berubah menjadi pertambangan (33 persen) dan perkebunan sawit (17 persen).
Pemberian izin, menurut Manajer Kampanye Walhi Kalsel, Rizqi Hidayat, berada di lahan gambut dalam (200-400 cm) dan area indikatif moratorium Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB). Lokasi izin itu juga berada di area kesatuan hidrologis gambut lintas provinsi.
Area ini, ujar Rizqi, menjadi salah satu fokus restorasi oleh Tim Restorasi Gambut Kalsel.  Selain itu area ini merupakan arahan untuk reforma agraria yang dijanjikan Presiden Joko Widodo melalui mekanisme perhutanan sosial. Selain membangkangi Presiden, Walhi Kalsel menilai tindakan Bupati HSU itu juga telah mengabaikan kepentingan rakyatnya dengan mendahulukan kepentingan korporasi.
Terbitnya izin prinsip dari Bupati HSU ini menambah total penguasaan perkebunan sawit terhadap lahan gambut di wilayah Kalsel dari 42 persen menjadi 44 persen. Sebelumnya, sebanyak 50 persen wilayah Kalsel (3,7 juta hektare) telah berubah menjadi pertambangan (33 persen) dan perkebunan sawit (17 persen).
Jumlah 44 persen itu, menurut ujar Rizqi, merupakan jumlah yang besar dibandingkan luas ekosistem rawa gambut yang dimanfaatkan masyarakat. Parahnya, izin baru di atas lahan 8000 hektare –permohonan izin 14.000 hektare– yang dikeluarkan Bupati HSU, berada di Kecamatan Danau Panggang, Paminggir, Amuntai Selatan, dan Kecamatan Haur Gading. Di empat kecamatan ini, masyarakat memanfaatkan ekosistem rawa gambut sebagai sumber kehidupan mereka.
Baca juga Danau Panggang, Riwayatmu Doeloe dan Kini (2)
Di wilayah-wilayah ini, masyarakat mencari ikan dan memelihara kerbau rawa yang merupakan spesies endemik Kalsel. Masyarakat telah hidup di sekitar Danau Panggang selama empat hingga lima generasi. Nenek moyang mereka adalah nelayan tangguh dan peternak kerbau kalang yang mumpuni. Mereka mengembangkan kearifan tradisional.
Mereka misalnya tak menggunakan bantuan bahan beracun untuk menangkap ikan. Mereka mengembangkan keramba di tepian sungai. Hasil usaha perikanan ini cukup membuat warga desa sejahtera. Dari satu keramba berisi ikan taoman saja mereka bisa meraup uang sebanyak Rp 8 jta sekali panen. Masing-masing warga memiliki banyak keramba.
-
Bisnis2 hari yang lalu
Harga Emas di Pasar Bauntung Banjarbaru Terus Naik dari Ramadan hingga Lebaran
-
HEADLINE10 jam yang lalu
Geger Temuan Dua Mayat di Banjarbaru, Jasad RFS Didapati Masuk Tong Air Kaki di Atas
-
Kalimantan Selatan3 hari yang lalu
Mengenang Ulama Besar Tanah Banjar di Masjid dengan Nama Kitab Karangannya
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Terjerat Cuci Uang Narkoba, Nasib Ayah Fredy Pratama Tinggal Ketuk Palu
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Riding Bersama Wali Kota, Salurkan Bansos Hari Jadi ke-25 Kota Banjarbaru
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Ini Harga Beras di Pasar Bauntung Banjarbaru Pasca Lebaran