Connect with us

HEADLINE

Cahaya Terang Menuntun Manaf Keluar dari Kepungan Erupsi Semeru

Diterbitkan

pada

Kondisi pasca erupsi gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021). Foto: SuaraMalang.id/Bob Bimantara Leander

KANALKALIMANTAN.COM – Abdul Manaf (54) warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang merupakan salah satu warga yang selamat dari erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/11/2021).

Manaf menceritakan, waktu erupsi terjadi suasana, sore di dusunnya dalam hitungan detik mendadak gelap.

“Waktu itu kayak malam hari udah gelap pokoknya padahal masih sore,” kata dia ditemui di masjid Desa Supiturang yang dijadikan lokasi pengungsian, Minggu (5/12/2021).

Manaf menjelaskan, kala erupsi terjadi, kondisi mendadak gelap itu diyakininya akibat Gunung Semeru. Benar saja, awan pekat atau awan panas terlihat meluncur, Manaf bergegas menyeret istri dan anaknya masuk ke rumah.

 

 

Baca juga: Rusak Parah Jalan Trans Kalimantan di Palampitan, Warga Keluhkan ‘Kubangan’, Mengadu Kemana?

“Dan saya kan waktu itu sedang beraktivitas. Waktu itu larva sudah turun ternyata ada hujan dikit ikut bawah juga,” kata dia.

Manaf mengaku hanya bisa pasrah kepada Sang Kuasa kala erupsi menerjang rumahnya.

“Saya sudah pasrah waktu itu dalam artian sudah menyerahkan sepenuhnya nasib saya,” papar dia.

Namun mukjizat terjadi, sesaat kemudian Manaf melihat secercah cahaya. Guyuran abu vulkanik Gunung Semeru juga mulai menipis. Ia kemudian memberanikan diri keluar menyelamatkan diri bersama keluarga.

Baca juga: Buntut Video Pamer Organ Intim di Bandara YIA, Siskaeee Ditangkap di Bandung

“Dan waktu itu saya kabur langsung membawa sepeda motor dengan anak dan istri saya juga,” ujarnya.

Kurang lebih empat kilometer jaraknya dari rumah, Manaf mendapati masjid yang dirasa aman sebagai tempat berlindung. Kekinian, masjid ini menjadi titik pengungsian sementara bersama warga terdampak lainnya.

Kondisi Pengungsian Memprihatinkan

Tempat pengungsian di masjid Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, terdapat puluhan pengungsi. Mirisnya belum tersentuh bantuan.

Tidak ada bantuan makanan mulai dari sore Sabtu (4/12/2021) hingga Minggu (5/12/2021) dini hari.

Baca juga: Sepanjang 2021 Terjadi 58 Kali Longsor dan 30 Kali Banjir di Balikpapan 

“Tidak ada bantuan makanan sampai saat ini ya sore tadi belum makan,” ujar salah satu pengungsi Abdul Manaf (54) di tempat pengungsian, Minggu (5/12/2021).

Terlihat di masjid tersebut puluhan pengungsi tidur dengan alas seadanya. Bahkan beberapa juga tidak ada yang tidur.

Manaf pun menyebut hanya ada bantuan air mineral gelas dan itu pun musti dibagi dengan puluhan pengungsi lainnya untuk kebutuhan kedepan.

“Kami sekarang ini butuh makanan dan baju itu yang kami butuhkan,” tutur dia.

Terpisah, Staf Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Pronojiwo, Arto Widodo membenarkan mulai belum ada bantuan logistik sama sekali yang diterima.

Baca juga: Kalsel Terima APBN 2022 Rp 25,07 Triliun, Ada Penurunan 4,28 Persen

“Kebutuhan kalau yang sekarang ini bahan makanan mulai sore tadi sibuk kesel ini,” kata dia.

Sementara itu, jumlah pengungsi di Kecamatan Pronojiwo yang terdampak adalah sekirar 1.000 jiwa.

“Semua ada tersebar di tujuh lokasi titik pengungsian,” tutup dia. (Suara.com/Bob Bimantara Leander)

Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->