kampus
BEM-KM Faperta ULM Siapkan PKM di Desa Matang Batas Tapin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dengan semangat anak muda dan pendekatan kreatif, mahasiswa hadir bukan sebagai pengamat, tapi rekan kerja masyarakat untuk membangun pertanian masa depan.
Hal itu dilakukan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian (BEM-KM Faperta) melaksanakan survei lapangan di Desa Matang Batas, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, pada Jumat (13/6/2025).
Survei dibuat menjadi bagian awal dari rangkaian persiapan pelaksanaan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025 mendatang.
Program PKM tahun ini mengusung tema “Dari Alam untuk Kehidupan: Mewujudkan Pertanian Sehat dan Kreasi Produk Lokal Bernilai”, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu keberlanjutan pertanian sekaligus mendorong pengembangan potensi desa.
Baca juga: Jemaah Haji Kloter 1 Tiba Dini Hari di Debarkasi Banjarmasin

Sesi tanya jawab antara aparatur desa dan delegasi BEM-KM Fakultas Pertanian ULM. Foto: BEM-KM FP ULM
Ketua BEM-KM Fakultas Pertanian ULM 2025, Muhammad Rafi Akbar, menjelaskan, survei dilakukan untuk memetakan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat secara langsung agar program pengabdian nantinya bersifat tepat guna dan bermanfaat nyata bagi warga desa.
“Dari hasil pengamatan dan diskusi yang dilakukan, mahasiswa menemukan sejumlah persoalan di sektor pertanian dan peternakan,” ujar Muhammad Rafi Akbar.
Salah satu isu utama adalah belum optimalnya pemanfaatan limbah kotoran sapi yang selama ini belum dikelola menjadi pupuk organik.
Selain itu, banyak petani yang masih bergantung pada penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian hama, yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
Baca juga: Sambut HUT, PTAM Intan Banjar Gelar Promo Spesial untuk Pelanggan
Potensi lain yang belum tergarap adalah daun kopi, yang sebenarnya memiliki nilai jual apabila diolah menjadi produk minuman seperti teh herbal.
“Sebagai respons terhadap temuan tersebut, panitia pelaksana PKM merancang tiga fokus utama kegiatan pengabdian. Pertama, pelatihan pengolahan pupuk organik dari kotoran sapi untuk mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan,” jelas dia.
Fokus kedua mahasiswa yakni pada pembuatan dan penerapan pestisida nabati berbahan alami seperti daun mimba, serai, maupun bawang putih sebagai alternatif pengendalian hama yang lebih aman.
Ketiga terkait dengan penyuluhan pengolahan daun kopi menjadi teh herbal, ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian serta mendukung pertanian terpadu yang berkelanjutan.
Baca juga: Lima PAC Muslimat NU Amuntai Dilantik
“Produk ini diharapkan dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat dan dikelola bersama melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga mendorong kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal,” harapnya.
Sementara Koordinator Departemen Sosial Masyarakat BEM-KM Fakultas Pertanian ULM 2025, Muhammad Raja Dharmakusuma, mengatakan bahwa seluruh hasil survei akan disusun menjadi acuan dalam merancang kegiatan secara lebih terarah.
“Kegiatan pengabdian nantinya direncanakan berlangsung selama tiga hari dan akan melibatkan mahasiswa dari berbagai angkatan dan program studi, serta masyarakat setempat,” ujar Muhammad Raja Dharmakusuma.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Kepala Desa Matang Batas, Muhammad Tohib, turut memberikan saran dan harapan bahwa program yang dirancang mahasiswa sangat baik untuk kemajuan desa. Sarannya ke depan desa diharapkan dapat menjadi lebih baik dengan adanya kegiatan semacam ini.
Baca juga: Posyandu Melati Berlina Wakili Banjarbaru di Tingkat Provinsi
“Karena manfaatnya tidak hanya untuk saat ini tetapi juga bagi keberlanjutan masyarakat desa.
Harapannya kegiatan pengabdian ini dapat mendorong kemajuan Desa Matang Batas dan memberikan manfaat nyata bagi warga, terutama dalam hal pertanian sehat dan pemberdayaan potensi desa,” ungkap Kepala Desa Matang Batas, Muhammad Tohib.
Senada juga disampaikan oleh Jumadi, Kepala BPD Desa Matang Batas, yang hadir mewakili masyarakat desa. Ia hadir menyampaikan saran dari masyarakat, tentang kegiatan pengabdian masyarakat ini agar dapat benar-benar bermanfaat bagi mahasiswa sebagai pengalaman lapangan, serta bagi masyarakat desa secara langsung.
“Semoga kegiatan ini dapat memberi pengalaman berharga bagi para mahasiswa sekaligus turut mengangkat derajat dan nama baik Desa Matang Batas melalui inovasi yang dihasilkan,” katanya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa ULM berharap dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak nyata bagi masyarakat, serta membangun sinergi jangka panjang dengan warga Desa Matang Batas.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan menjadi langkah awal terwujudnya pertanian sehat berbasis potensi lokal, sekaligus mempererat hubungan antara dunia akademik dengan masyarakat desa dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie

-
kriminal banjarbaru1 hari yang lalu
Miliki Tiga Sajam, Warga Transpol Sungai Tiung Diringkus Polisi
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
DLH Banjarbaru Tebang Pohon di Jalur Proyek Pedestrian Panglima Batur
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara12 jam yang lalu
Disdikbud HSU Gelar Workshop Koreografi Tari
-
HEADLINE12 jam yang lalu
Tim Jibom Gegana Brimob Kalsel Identifikasi Diduga Mortir di Guntung Manggis
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Tradisi Mengusap Kepala Anak Yatim Hari Asyura di HSU, Diberi Uang dan Makanan
-
kriminal banjarbaru12 jam yang lalu
Dua Warga Sungai Tiung Miliki Sabu Diringkus Polisi