Connect with us

OPINI

Apakah Nonton Film Dewasa Dapat Membatalkan Puasa? Begini Penjelasannya

Diterbitkan

pada

Ilustrasi ponsel. (Shutterstock)

KANALKALIMANTAN.COM – Berpuasa tidak hanya menahan lapar saja tapi juga menahan nafsu dan amarah. Namun bagaimana, bila menonton film dewasa atau film porno? Apakah dapat membatalkan puasa?

Aktivitas menonton video dewasa merupakan aktivitas memandang suatu objek penglihatan yang kemungkinan besar disertai dengan syahwat.

Kemudian, bagaimana ketika tindakan memandang dengan syahwat tersebut dilakukan saat seseorang menjalankan ibadah puasa?

Baca juga: Hindari Pemancing Tewas Kesetrum, Polsek Martapura Kota Pasang Spanduk Imbauan di Tungkaran

 

Melansir dari NU Online, sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya terlebih dahulu memahami bahwa ibadah puasa memiliki ketentuan formal yang mesti terpenuhi pada satu sisi.

Faktor ini berkaitan dengan sah atau batalnya ibadah puasa. Sementara pada sisi lain, ibadah puasa mengandung hikmah bagi orang yang berpuasa, yaitu la‘allakum tattaqn atau yang berhubungan dengan kualitas ibadah kita dengan Allah.

Secara normatif, pemandangan terhadap sesuatu dengan syahwat tidak termasuk dari hal-hal yang membatalkan puasa. Sehingga, menonton video dewasa tidak membatalkan puasanya.

Baca juga: Bupati dan Wabup Banjar Ikuti Vidcon, Jokowi Minta Kerja Cepat Terarah

Sebagaimana disebut Imam An-Nawawi dalam kitab Raudhatut Thalibin wa Umdatul Muftin, “Sperma jika keluar (ejakulasi) sebab onani, maka puasa seseorang batal. Tetapi jika mani keluar dengan semata-mata pikiran dan memandang dengan syahwat, maka puasanya tidak batal. Sedangkan ejakulasi sebab kontak fisik pada selain kemaluan, sentuhan, atau ciuman, maka puasanya batal. Ini pandangan mazhab Syafi’i. Demikian juga pandangan mayoritas ulama.”

Namun, sangat dianjurkan bagi orang yang berpuasa agar menghindari hal-hal berbau syahwat seperti menonton film porno karena dianggap sebagai tindakan yang memancing dan menggerakkan syahwat hingga berpotensi membatalkan puasa dan menghilangkan esensi dari berpuasa.

Baca juga: Dishub dan Polresta Banjarmasin Uji Rekayasa Jalur Pembukaan Jembatan Alalak 1

Orang yang menjalankan ibadah berpuasa sangat dianjurkan untuk mengendalikan nafsu dari berbagai jenis syahwat karena pengendalian diri dari syahwat adalah nilai tertinggi dari ibadah puasa yang disyariatkan Allah.

Dalam berbagai kesempatan, ada banyak ulama yang menyebut pengendalian diri adalah hikmah dari berpuasa. Puasa tidak hanya menahan lapar namun juga menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang agama.

Wallahu a’lam bisshawab.
(suara.com)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->