HEADLINE
Gencarkan Rapid Test, 60 Ribu Alat RDT Didatangkan Tim Gugus Tugas P2 Covid-19 Kalsel
Total Harga Rp 18 Miliar, Penggunaan Tes Akan Lebih Selektif
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Guna menangkal penyebaran Covid-19, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) Covid-19 Kalimantan Selatan mendatangkan alat rapid diagnostic test (RDT) sebanyak 60 ribu pcs.
Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas P2 Covid-19 Kalsel Hanif Faisol Nurofiq menyebut, 60 ribu pcs RDT ini telah didatangkan ke Kalsel. Fokusnya, yaitu orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19 “Pertama, harus dengan kontak erat. Kemudian, (untuk) deteksi akurat. Jadi mana yang akurat itu yang kita support rapid test,” tutur Hanif di Banjarmasin, Kamis (28/5/2020) pagi.
Tujuannya tidak lain untuk membantu Tim Surveilans Epidemiologi di kabupaten dan kota. Nantinya, jika ada warga yang dinyatakan reaktif hasil rapid test maka langsung menjalani swab.
Namun demikian, Hanif mengatakan, penggunaannya sendiri tidak akan dilakukan secara random. Misalnya dengan rapid test massal, di mana sebelum menjalani rapid test harus dicek suhu tubuhnya dengan menggunakan thermometer gun. “Jika suhunya 38 derajat Celcius berarti siap di-rapid test. Tetapi kalau acak seperti kemarin kita tidak diperbolehkan lagi karena harganya cukup mahal,” ucapnya.
Di samping itu, harus ada pertanggungjawaban penggunaan rapid test ini, terutama dalam rencana penggunaan. Selama ini, hanya dibagikan saja ke kabupaten dan kota, yang pada perkembangannya hasil laporannya tidak sesuai.
“Kita bukannya bangga, tetapi ada kesalahan pendugaan. Sehingga yang tadinya bisa mengefektifkan tembakan kita kepada yang sakit, malah luput. Yang sehat malah di-test, sementara satu kali test itu memakan biaya Rp300 ribu,” jelasnya.
Sedangkan untuk alat swab, Hanif menyebut sebanyak 30 ribu alat telah dipesan dan didatangkan. Sehingga, dapat dipergunakan kapanpun jika diperlukan.
Berapa dana yang dihabiskan untuk mendatangkan rapid test? “Kalau rata-rata (harga) rapid test sekitar Rp300 ribu dikalikan saja Rp 60 ribu buah,” kata Hanif.
Sedangkan untuk alat swab, di mana harga satuannya sebesar Rp100 ribu dikalikan sebanyak 30 ribu buah. Sehingga, jika ditotal masing-masing menelan biaya sebesar Rp18 miliar untuk rapid test dan Rp3 miliar untuk alat swab. (Kanalkalimantan.com/fikri)
Editor : Cell
-
PEMILU 20242 hari yang lalu
Caleg Terpilih Tak Harus Mundur Jika Maju Pilkada, Begini Penjelasan Ketua KPU Kalsel
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Jemaah Termuda Kloter 1 Daftar Haji saat Umur 10 Tahun, Setor 2014 Berangkat 2024
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Karst Sangkulirang-Mangkalihat dan Delta Mahakam, Bentang Alam yang Terancam Eksploitasi
-
OBITUARI3 hari yang lalu
Jhonny Iskandar Meninggal Dunia, Ini Profil Pelantun “Bukan Pengemis Cinta”
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Wagub Edy Pratowo Maju Pilkada Kalteng, Siap Dipasang Posisi Apapun
-
Hukum1 hari yang lalu
Dilakban di Paha, Empat Orang di Bandara Juwata Tarakan Selundupkan 4 Kg Sabu