Kota Banjarmasin
ACT Ajak Warga Kalsel Ikut Layarkan Kapal Ramadhan
BANJARMASIN, Selagi semarak berbuka puasa berulang setiap harinya di kota-kota besar, termasuk Banjarmasin, ratusan ribu keluarga Muslim di pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT), berbuka puasa dalam sunyi.
Kalau tak ada kapal, kalau ombak sedang meninggi, maka tak ada logistik yang terangkut hingga ke pulau-pulau terpencil itu. Kalau tak ada kendaraan umum yang mengangkut, harga-harga barang kebutuhan sehari-hari melonjak tak terjangkau. Belum lagi dengan dilema kekeringan menahun. Air bersih harus ditebus dengan lembaran rupiah yang tak sedikit. Ironi itu pun belum banyak yang berubah di hari-hari Ramadhan tahun 2018 ini.
Beranjak dari getir cerita yang tersaji di pelosok NTT, Aksi Cepat Tanggap (ACT) memulai ikhtiar untuk melayarkan Kapal Ramadhan. Sebuah perjalanan menjelajahi Indonesia Timur, menyapa puluhan ribu keluarga. Tujuan akhirnya untuk mendistribusikan paket pangan di desa-desa paling pelosok. Setiap paket pangan berisi bahan-bahan pokok, misalnya beras, gula, minyak, ikan asin dan beberapa lainnya. Total bantuan seluruhnya sekira 100 ton atau setara dengan 10.000 paket. Insya Allah Kapal Ramadhan juga membawa tim medis untuk melakukan pelayanan kesehatan di beberapa titik tujuan.
Kapal Ramadhan hadir atas dasar gerakan kedermawanan masyarakat Indonesia, termasuk warga Kalsel.
Awal Purnama, Plt Kepala Cabang ACT Kalsel menuturkan, hingga Sabtu (26/5) ACT Kalsel sudah menerima donasi zakat sebesar Rp 10 juta untuk Kapal Ramadhan.
“Kami berharap makin banyak warga yang mau bergabung dalam gerakan kemanusiaan ini, sehingga makin banyak warga yang terbantu,†ujarnya.
Awal menambahkan, kesempatan untuk berdonasi masih terbuka lebar. “Masih ada waktu sebelum kapal berlayar. Ayo bersama-sama membahagiakan sesama di tepian negeri, terlebih di bulan Ramadhan yang mulia ini,†pungkasnya.
Untuk jadwal sendiri, disampaikan oleh Vice President Aksi Cepat Tanggap M Insan Nurrohman, Kapal Ramadhan akan berlayar dari satu titik pelabuhan di Sulawesi Selatan pada Rabu (30/5). Kapal kemudian akan berlayar etape pertama menuju Pelabuhan Labuan Bajo. Di titik pemberhentian pertama ini, Kapal Ramadhan akan menurunkan logistik untuk belasan lokasi.
“Di tiap titik pemberhentian, Kapal Ramadhan akan menurunkan relawan. Paket-paket bantuan kemudian dinaikkan ke atas truk, juga kapal lebih kecil atau perahu motor, untuk dibawa ke tiap-tiap wilayah terpencil yang telah terdata. Jaraknya bisa lebih dari tujuh jam lewat darat dari Pelabuhan Labuan Bajo,†imbuhnya.
Setelah etape pertama, Kapal Ramadhan kemudian akan berangkat kembali menuju ke titik pemberhentian berikutnya, yakni Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor, dan selanjutnya ke Pelabuhan Kupang sebagai tujuan akhir.
“Ramadan berjalan di Indonesia Timur dalam kondisi serba terbatas. Di sinilah peranan sesama anak bangsa untuk saling merangkul dan membantu kebutuhan dasar saudaranya di pelosok NTT,†ujar Insan. (hmsactkalsel/bie)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Sejarah 1 Mei 1952 : Dari Afdeeling Amoentai Menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Tok! KPU Banjarbaru Sahkan 30 Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Ini Daftar Lengkapnya
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara14 jam yang lalu
Sah! Ini 30 Calon Terpilih Anggota DPRD HSU 2024-2029
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
Unjuk Rasa Mahasiswa Banjarmasin di Hari Buruh Sedunia
-
Bisnis2 hari yang lalu
D’Bakso Hadir Manjakan Lidah Warga Palangkaraya dengan Ragam Menu Bakso
-
Kalimantan Selatan1 hari yang lalu
Mahasiswa Minta Perbaikan Gaji Guru Honorer di Kalsel