Connect with us

HEADLINE

Warga China Dilarang ke Indonesia, Ada 133 WNA Bekerja di Kalsel

Diterbitkan

pada

Pemerintah menetapkan kebijakan larangan warga China masuk Indonesia Foto: cnnindonesia

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA– Pemerintah Indonesia melarang seluruh pendatang asal China daratan untuk memasuki Indonesia. Larangan itu diberlakukan seiring merebaknya wabah virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan di negeri tirai bambu tersebut.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pelarangan itu bersifat sementara. “Semua pendatang yang iba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia,” ujar Retno usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (2/2/2020).

Selain memberlakukan larangan masuk, pemerintah Indonesia juga mengehentikan sementara bebas visa di negara China. “Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan,” ujar Retno dilansir Suara.com, mitra media Kanalkalimantan.com.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Wuhan, China. Menkes menambahkan dirinya akan memeriksa kembali kepastian jumlah tersebut karena WNI yang semestinya dievakuasi menurut rencana awal adalah sebanyak 245 orang.

“Jadi 238 yang datang, menurut data,” kata Menkes melalui pantauan video yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Dari 245 orang tersebut, ia menyebutakan empat orang di antaranya menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri. “Empat orang menyatakan untuk tidak mau berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua,” tambahnya.

Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan alasan mereka tidak bersedia dievakuasi. Kemudian, Menkes juga mengemukakan selain empat orang itu, tiga orang dari 245 WNI tersebut tidak berhasil melalui uji pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah China.

“Yang tiga tidak lolos screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang meliputi bertahap, tiga tahap mereka harus jalani,” ujarnya.

Pemeriksaan yang dilakukan pemerintah China, lanjut Terawan memberi sedikit kelegaan bagi pemerintah karena memberi kepastian bahwa WNI yang berhasil dievakuasi adalah mereka yang dalam keadaan sehat. “Itu membuat kita merasa nyaman bahwa yang berangkat ke kita ini sudah dipastikan oleh pemerintah China bahwa itu (mereka) adalah orang-orang yang sehat,” tegasnya.

Ratusan WNA China di Kalsel

Sebelumnya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan, Agus Toyib, mengatakan ada 133 WNA asal China yang masuk Kalimantan Selatan, terhitung sejak awal Januari 2020. Menurut dia, ratusan WNA China ini datang ke Kalsel untuk urusan kerja.

Dari angka 133 orang, Agus merinci 132 orang dengan Izin terbatas, dan satu orang dengan izin tetap. “Data dari awal Januari sudah ada 133 WNA asal China yang masuk untuk kerja. Kami juga kerjasama dengan Disnaker Kalsel terkait tenaga kerja asing ini,” ucap Agus Toyib dilansir kumparan.com.

Ihwal penyebaran virus Corona yang datang dari daratan China, pihaknya belum melakukan pembatasan WNA asal Cina yang hendak masuk Kalsel. Menurut Agus, pembatasan ini bisa dilakukan jika sudah ada mandat dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan. “Sampai saat ini belum ada, dari Gubernur juga belum ada permintaan untuk pembatasan,” ujarnya.

Namun, lanjut Agus, keimigrasian di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan terus menangkal dan mencegah virus Corona melalui pemeriksaan setiap WNA ketika pemeriksaan imigrasi.

Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja Kalsel untuk melakukan pengawasan. Sebab, ujar Agus, pencegahan virus Corona tentu tidak bisa bekerja sendiri. Perlu adanya dukungan dari instansi lain. “Sejauh ini berjalan seperti biasa, pencegahan di bandara dan pelabuhan, seperti biasa. Tentu kita selalu berkoordinasi dengan Instansi terkait. Untuk mengantisipasi masuknya virus ini,” tukasnya.

Adapun Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kalsel, Syahriani, berkata pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas kesehatan KKP Pelabuhan Trisakti dan manajemen Angkasa Pura I Cabang Syamsudin Noor untuk antisipasi penyebaran virus Corona.

“Ada thermal scanner di bandara, dapat medeteksi suhu tubuh yang disebabkan suatu penyakit. Kalau di pelabuhan, langsung pemeriksaan pada kapal-kapal yang sandar, khususnya dari luar negeri,” kata Syahriani.(suara/kumparan)

Reporter : Suara/kumparan
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->