Connect with us

RELIGI

UNISKA Banjarmasin Kenalkan Ajaran Tasawuf Syech Muhammad Arsyad Al Banjari

Diterbitkan

pada

Pemikiran Tasawuf Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dibahas di Uniska Banjarmasin. Foto: tribunkalsel.com

BANJARMASIN, Sejumlah pemikiran dan karya ulama kebanggaan Banua, Syech Muhammad Arsyad Al Banjari selalu menarik untuk disimak. Baik menyangkut pemikiran keagamaan, sosial budaya, hingga tasawuf. Dalam rangka mengulas ajaran tasawuf Syeh Syech Muhammad Arsyad Al Banjari atau yang juga dikenal Datu Kalampayan, Lembaga Pengkajian Keislaman UNISKA Banjarmasin menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri sejumlah pakar pada, Rabu (31/10).

Hadir sejumlah pembicara di antaranya Dr Maimunah Zarkasyi MA dan sejumlah pakar dari Uniska, serta sejumlah peserta dari Pengadilan Agama Kota Banjarmasin, Majelis Ulama Indonesia (MUI), kepala sekolah, hingga jajaran Polda Kalsel.

Menurut Maimunah, ada dua buku karya Syech Muhammad Arsyad yang menjelaskan tentang tasawuf. “YakniKanz Al-Ma’rifah yang merupakan Mukhtasyar (ringkasan) dari risalah Fath Al-Ralman, ajaran taqarub kepada Allah SWT dan tata cara berzikir,” jelasnya.

Pemikiran tasawuf Syech Muhammad Arsyad merujuk pada ulama sufi aliran tasawuf akhlaqi, amali (sunni) dan tasawuf nadzari (falsafi), tasawuf tertinggi menurutnya fana fi tauhid. “Jadi selain ahli fikih, ternyata beliau punya karya tasawuf. Melalui forum ini kami mengungkapkan inilah pemikiran beliau,” jelas Maimunah dilansir Tribun.com.

Maimunah berharap karya tasawuf Datu Kalampayan ini bisa dikenal oleh masyarakat Banjar. Apalagi dari zaman ke zaman pemikiran beliau sebenarnya bisa mengatasi berbagai permasalahan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengkajian Keislaman UNISKA Dr H M Alfani Msi mengatakan, kegiatan ini menambah khazanah pengetahuan. “Syech Muhammad Arsyad adalah ilmuwan, ahli ibadah dan panutan masyarakat. Inilah yang kita inginkan dari semua komponen di Uniska,” terangnya.

Di sisi lain, Dr H M Jarkawi M.MPd selaku Wakil Rektor 1 UNISKA mengatakan, Lembaga Pengkajian Keislaman Uniska Banjarmasin juga ada program kajian radikalisme. Hal ini tentunya akan menarik jika dibahas dalam forum berikutnya. “Situasi sekarang perlu adem ayem. NKRI harus tetap bertahan hingga anak cucu kita. Dan kita sepakat bahwa Pancasila adalah dasar negara,” tegasnya. (sal/trb)

Reporter: sal/trb
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->