Connect with us

HEADLINE

Tolak RUU KUHP, Polisi vs Mahasiswa Saling Dorong di DPRD Kalsel

Diterbitkan

pada

Demo mahasiswa menolak RUU KUHP di DPRD Kalsel, Kamis (26/9). foto: mario

BANJARMASIN, Ratusan mahasiswa gabungan dari sejumlah perguruan tinggi di Banjarmasin ‘bentrok’ di depan halaman gedung DPRD Kalsel, Kamis (26/9) pagi. Massa berbagai elemen mahasiswa se Kota Banjarmasin mencoba merengsek masuk ke dalam Rumah Banjar, namun terhalang blockade aparat keamanan.

Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi penolakaan terhadap revisi KUHP yang digodok DPR RI, meski akhirnya ditunda Presiden Jokowi.

Mahasiswa yang menolak RKUHP terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga di gedung DPRD Kalsel, jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Ratusan masa ini dihadang dua buah kendaraan water canon dan ratusan barikade polisi diback upn Brimob Polda Kalsel.

Polisi yang sudah siaga sebelum mahasiswa datang coba menghalau masa dengan dua lapis blokade barisan polisi berpakaian lengkap anti huru-hara. Baris pertama diisi polisi tanpa senjata dan perisai.
Hasil negosiasi para mahasiswa dengan anggota DPRD berakhir nihil. Awalnya para mahasiswa meminta agar ribuan mahasiswa yang turun menjalankan aksi untuk bisa masuk ke kantor DPRD Kalsel. Namun para wakil rakyat ini mengatakan bahwa pihaknya hanya membolehkan 100 mahasiswa yang boleh masuk.

 

Beberapa kali para mahasiswa melemparkan ancaman baik kepada para anggota dewan maupun pihak kepolisian. “Kalau dalam 30 menit kami tidak diperbolehkan masuk, kami terobos,” ucap salah seorang mahasiswa yang memegang pengeras suara.

Sementara para anggota dewan dan pihak kepolisian berunding. Para mahasiswa mulai menyanyikan lagu-lagu dalam aksi mereka. Namun lebih dari 30 menit dan sudah beberapa kali diberi kompensasi oleh para mahasiswa, anggota dewan tetap tidak memberikan akses masuk.

Mahasiswa bersepakat menghitung mundur dari angka 10, lalu ribuan mahasiswa mulai maju dan menerobos pertahanan polisi. Sempat terjadi gesekan dan saling dorong bahkan lemparan botol plastik olej para mahasidwa. Sempat tergerus mundur, pihak kepolisiam mulai memasang barikada dan memajukan mobil water canon.

Sempat beberapa menit terjadi saling dorong sampai akhirnya para mahasiswa mulai tenang. Dengan pertahanan lebih ketat oleh para kepolisian, para mahasiswa mulai duduk rapi dan mendengarkan orasi dari orator.

Sementara ini, ujar oras mahsiswa. Masih ada lima orang yang “diculik” masuk ke dalam kantor dewan. Hingga tulisan ini selesai, tiga mahasiswa telah keluar dan masih tersisa dua lagi di dalam kantor wakil rakyat. (mario)

Reporter : mario
Editor : bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->