HEADLINE
Tiga Daerah di Kalsel Waspada, Hujan Lebat Diprediksi Terjadi 5 Hari Kedepan
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Stasiun Meteorologi (Stamet) Syamsudin Noor memprediksi cuaca ekstrem hujan lebat masih akan menerjang sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam beberapa hari kedepan.
Disampaikan Koordinatir Bidang Observasi dan Kordinasi Stamet Syamsudin Noor, Dedy Supratono, wilayah di Kalsel yang berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang dan lebat yaitu Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu (Tanbu), dan Tanah Laut (Tala).
Berdasarkan prediksi BMKG melalui Stamet Syamsudin Noor, curah hujan dengan intensitas sedang dan tinggi menurut prakiraan masih akan terjadi dalam lima hari kedepan di tiga wilayah tersebut (Tanbu, Tala, dan Kotabaru).
“Curah hujan intensitas sedang dan lebar diprediksi lima hari kedepan masih ada potensi di tiga daerah itu,” kata Dedy kepada kanalkalimantan.com di Banjarmasin, Jumat (7/6/2024) malam.
Baca juga: Empat Sungai Meluap, Banjir di Tanbu Rendam 24 Desa
Menurut Dedy, kejadian curah hujan tinggi akibat adanya pola singkronik wilayah Filipina dan berdampak ke utara Indonesia tepatnya wilayah Kalimantan.
“Dampaknya terjadi area perlambatan angin di wilayah Kalimantan, jadi awan-awan hujan lebih banyak terbentuk karena ada pola singkronik di wilayah utara Indonesia,” jelas Dedy.
Lanjut Dedi, banjir merupakan bencana yang bisa saja terjadi ketika curah hujan sedang tinggi.
Baca juga: Kasdam Mulawarman Tutup TMMD ke-120 di HSU
Selain banjir, bencana alam yang juga perlu diwaspadai masyarakat ketika sedang cuaca ekstrem seperti saat ini menurutnya yaitu tanah longsor.
“Dengan adanya potensi hujan lebat bisa menyebabkan longsor. Wilayah potensi hujan tinggi seperti daerah Tanah Bumbu, Kotabaru, dan Tanah Laut yang kondisi tanahnya labil perlu diwaspadai,” imbaunya.
Empat Sungai di Tanbu Meluap, 7.743 Jiwa Terdampak Banjir
Bencana banjir diakibatkan luapan sungai melanda wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalsel, terjadi sejak Selasa (4/6/2024) dan hingga Jumat (7/6/2024) masih menggenangi kawasan permukiman penduduk.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sebanyak 3.080 kepala keluarga (KK) atau 7.743 jiwa terdampak banjir yang terjadi sejak Selasa (4/6/2024) di Kabupaten Tanah Bumbu.
Baca juga: 1 Dzulhijjah Diputuskan 8 Juni, Kemenag RI Tetapkan Iduladha 17 Juni 2024
“Banjir tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama, sehingga menyebabkan meluapnya air dari empat aliran sungai,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan resmi, Jumat (7/6/2024).
Luapan air penyebab banjir menurut Abdul Muhari, berasal dari empat aliran sungai yang meliputi Sungai Batulicin di Kecamatan Karang Bintang, Sungai Sebamban di Kecamatan Sungai Loban, Sungai Satui di Kecamatan Satui, dan Sungai Kusan di Kecamatan Kusan Tengah.
Masih dari data BNPB, hingga Jumat (7/6/2024), tercatat ada 24 desa dari enam kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu terdampak banjir.
Kecamatan yang terdampak tersebut meliputi Kecamatan Sungai Loban (6 desa), Kecamatan Kusan Hulu (8 desa), Kecamatan Kuranji (1 desa), Kecamatan Kusan Tengah (2 desa), Kecamatan Karang Bintang (1 desa), dan Kecamatan Satui (6 desa).
“Banjir yang merendam hingga ke permukiman warga tersebut memiliki ketinggian muka air mulai dari 30 hingga 75 centimeter,” ujarnya.
Masih lanjut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, akibat banjir, sebanyak 3.080 unit rumah dan 845 hektare lahan persawahan warga terendam banjir.
Baca juga: Cuci Uang Mantan Bupati Kukar Rita Widyasari: 91 Mobil dan 30 Jam Tangan Mewah Disita KPK
Selain itu, banjir juga mengakibatkan sedikitnya 124 jiwa harus mengungsi di pos pengungsian yang tersebar di dua lokasi, yakni di SMPN 4 Sinar Bulan, Desa Sinar Bulan dengan jumlah pengungsi 50 jiwa dan di Gedung Wahana Bersujud, Desa Sungai Danau dengan jumlah pengungsi 74 jiwa.
Saat ini, BPBD Kabupaten Tanah Bumbu bersama tim gabungan masih terus berupaya dengan menurunkan tim reaksi cepat (TRC) guna melakukan sejumlah penanganan darurat.
“Penanganan darurat tersebut di antaranya mulai dari pendataan korban terdampak banjir, mengerahkan perahu karet untuk evakuasi warga, serta mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan ke lokasi dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para warga terdampak,” pungkas Abdul Muhari. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter : rizki
Editor : bie
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Sempurnakan Gugatan di MK, Tim Hanyar Menyoal Ketiadaan Kolom Kosong Pilwali Banjarbaru
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
50 Kolaborator Seni Berkumpul dalam Banjarbaru Murdjani Festival 2024
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Kalsel Ditinggal Ulama KH Muhammad Saberan Afandi, Wafat di Usia 82 Tahun
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Hasil Pilgub Kalsel: Muhidin-Hasnur 1.629.456 Suara, Acil Odah-Rozanie 348.118 Suara
-
pilkada 20243 hari yang lalu
Polda Kalsel Turunkan 425 Personel Amankan Rapat Pleno Rekapitulasi
-
HEADLINE15 jam yang lalu
Catatan Korupsi 2024 Kalsel: Uang Negara Terselamatkan Rp18 Milliar dari 31 Kasus