Connect with us

HEADLINE

‘Takut’ Tanggalkan Baju ASN?, Sofwat Hadi Ditinggal Sendiri Calon Wakil Walikota

Diterbitkan

pada

Pasangan Sofwat Hadi dan dr Halim saat melamar ke PAN beberapa waktu lalu. foto : rico

BANJARBARU, Tidak “kebagian” kursi dukungan partai politik, sepertinya menjadi pilihan realitis pasangan Sofwat Hadi-dr Halim yang mengincar kursi Balaikota Banjarbaru. Meski tak menyebut ketiadan perahu politik penyokong, dr Halim dikabarkan mundur dari bursa pencalonan bakal wakil walikota, meski sudah kadung berdampingan dengan Sofwat Hadi -bakal calon walikota-.

Dalih pertimbangan dr Halim pun sangat simpel, karena ia diharuskan melepas baju Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selama ini disandangnya.

Hal tersebut terungkap ketika dr Halim menghadiri rapat konsolidasi dan dialog interaktif DPC Partai Gerindra Kota Banjarbaru bersama dengan para pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota, Senin (23/12), di Hotel Rodhita Banjarbaru.

Dr Halim, bakal calon wakil walikota yang akan mendampingi Sofwat Hadi mengundurkan diri dengan alasan karena terkait peraturan, dimana seorang ASN harus mundur alias menanggalkan status abdi negaranya. Apalagi, aku tenaga medis di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru ini, masa pensiun dirinya masih sekitar 13 tahun.

“Awalnya mau terjun, tapi persoalan peraturan tidak memungkinkan untuk saya maju. Tanggal 19 Desember 2019 lalu saya putuskan batal maju. Mungkin 2024 nanti, saya akan maju. Saya baru pensiun 13 tahun lagi,” kata dr Halim.

Hanya saja sebaliknya, kata Sofwat Hadi, dirinya tetap maju sebagai bakal calon kepala daerah menunggu perkembangan politik di Kalimantan  Selatan. “Lihat saja nanti. Bisa maju di kota atau di provinsi,” katanya.

Soal baliho sosialisasi kedua bakal calon yang kadung terpasang, Sofwat dan dr Halim lebih memilihnya membiarkan terpampang seperti adanya.

Dialog bersama para pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota diikuti semua calon yang mendaftarkan diri ke DPC Partai Gerindra Banjarbaru. Juga dihadiri Ketua DPD Partai Gerindra Kalimantan Selatan H Abidin didampingi Ketua DPC Gerindra Banjarbaru H Syahriani Syahran.

“Kegiatan seperti ini untuk Partai gerindra Kalsel memang diutamakan. Ini sudah dilakukan di empat kabupaten/kota kami lakukan. Intinya silaturahmi dengan seluruh pasangan calon dan para kader Gerindra,” ungkap H Syahriani Syahran.

Dia menjelaskan, kesempatan ini termasuk ajang pendekatan para bakal pasangan calon. Dengan para ketua PAC, ranting dan pengurus DPC Kota Banjarbaru.

“Semua pasangan calon kami undang, calon walikota, calon bupati dan calon gubernur kami undang sebelumnya. Sekaligus memperkenalkan ini para calon yang mendaftarkan diri, ada tiga pasangan yang mendaftarkan diri di DPC Gerindra Kota Banjarbaru,” terangnya.

Dia menegaskan, untuk arah sinyal dukungan partai Gerindra dirinya belum bisa menegaskan ke arah mana pihaknya akan memberikan dukungan.

“Kami DPC dan DPD Partai Gerindra Kalsel hanya menerima berkas pasangan calon. Setelah itu diproses di DPD dan baru akan diserahkan ke DPP.  Penentuan siapa yang akan didukung partai Gerindra. Itu yang menentukan tetap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto,” tegasnya.

Masih dari penjelasannya, DPP Gerindra punya tim sendiri, yang nantinya menentukan siapa, yang akan dipilih untuk didukung oleh Gerindra. Baik itu bupati, walikota dan gubernur yang akan bertarung di Pilkada 2020 nanti. (rico)

Reporter : Rico
Editor : Bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->