Connect with us

HEADLINE

Status KLB, Tapi Capaian Imunisasi MR di Banjarbaru Masih Dibawah 50%

Diterbitkan

pada

Imunisasi MR terus digalakkan di Banjarbaru Foto : Rico

BANJARBARU, Penyakit campak dan rubella kini menjadi ancaman dengan ditetapkannya sebagai kondisi KLB (Kejadian Luar Biasa) di Banjarbaru. Pemko Banjarbaru pun terus melakukan inisiatif untuk menekan peredaran penyakit ini melalui pemberian imunisasi MR. Namun sayangnya, saat ini target yang tercapai masih dibawah 50% saja.

Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)  Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru H Hairul Famhi, Ketua TP PKK Kecamatan Banjarbaru Selatan Rica Agustina dan Ketua Posyandu Merah Jingga Shinta Laksmi Dewi saat menghadiri sekaligus memberikan arahan pada kegiatan pelaksanaan Imunisasi MR di Posyandu Merah Jingga Jalan Mistarcokrokusumo Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan.

TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani sangat mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan Shinta Laksmi Dewi yang telah menjadikan sebagian lokasinya untuk kegiatan Posyandu Merah Jingga dalam memberikan pelayanan pertama kesehatan dan pengobatan bagi lansia dan juga ibu dan balita. Karena pelayanan kesehatan dasar ada di Posyandu.

Hj Ririen Nadjmi Adhani menjelaskan, terkait imunisasi Campak MR untuk Kota Banjarbaru dengan target 80% namun sampai saat ini masih di bawah 50%.

“Jadi kepada ibu-ibu diharapkan agar anak-anaknya bisa diberikan Imunisasi MR. Karena jika anak kita yang belum diberikan vaksi MR terkena virus MR ini akan sangat cepat menularkannya kepada orang yang ada disekitarnya. Apa lagi ada ibu hamil, bisa mengakibatkan bayinya lagi cacat ataupu meninggal,” harapnya.

Dengan diberikannya vaksin imunisasi MR dapat untuk melindungi anak-anak kita dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung, dan retardasi mental yang disebabkan adanya infeksi Rubella pada saat kehamilan.

Disisi lain Wali kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani membenarkan bahwa capaian imunisasi MR di Banjarbaru memang dibawah 50% lebih tepatnya 32%. “Memang capaiannya masih 32% , karena ada yang melakukan secara mandiri. Karena dari sekolah sendiri menolak untuk dilakukan imunisasi,” ujarnya.


Selain itu Dinkes Banjarbaru untuk menghadapi situasi ini, pihaknya tidak lagi mengadakan imunisasi MR ke sekolah-sekolah, melainkan imunisasi diadakan di Fasilitas Kesehatan misalnya Posyandu dan Puskesmas serta rumah sakit seperti kegiatan yang dilakukan di Posyandu Merah Jingga .

Kadinkes Kota Banjarbaru, Agus Widjaja menjelaskan saat ini untuk anak terdeteksi mengalami rubella akan diberikan vaksin MR dan diharapkan tidak membahayakan bagi anak khususnya bagi anak perempuan yang saat dewasa akan hamil dikhawatirkan memberi pengaruh buruk bagi bayi.

Sebelumnya kasus campak dan rubella MR yang terjadi di Kota Banjarbaru sebanyak 71 kasus diantaranya Pondok Pesantren Darul Ilmi 33 kasus, Pondok Pesantren Al Falah 19 kasus, SMAN 2 Banjarbaru 9 kasus dan Poltekkes Banjarbaru sebanyak 10 kasus. Namun hari ini kembali bertambah lagi sebanyak 2 orang dari Poltekes Banjarmasin di Banjarbaru.(rico)

Reporter : Rico
Ediotr : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->