Connect with us

Kota Banjarbaru

Soal Kelangkaan LPG 3 Kg, Kapolri Tugaskan Satgas Pangan

Diterbitkan

pada

Kelangkaan LPG 3 kg seringkali terjadi di sejumlah daerah membuat masyarakat panik sehingga terjadi kenaikan harga berkali lipat. Foto : Abdullah, Achi

Polri akan mengecek masalah kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi sepekan terakhir. Langkah ini akan dilakukan lewat Satgas Pangan Polri. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, sudah berkomunikasi dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Pertamina soal kelangkaan Elpiji 3 kg. Menurut Tito, ESDM dan Pertamina segera mengatasi masalah kelangkaan tersebut.

“Masalah gas kita sudah confirm sama Menteri ESDM Pak Jonan dan Pertamina juga, mereka akan segera melakukan langkah-langkah perbaikan bahwa gas nanti cukup,” ujar Tito di Mabes Polri, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, Satgas Pangan Polri akan memastikan upaya ESDM dan Pertamina itu bisa berjalan di lapangan dan menyelesaikan masalah kelangkaan LPG. Satgas juga tak segan menindak tegas pihak-pihak yang menghambat pasokan LPG 3 kg.

“Nanti kita juga dari Satgas Pangan bergerak untuk meyakinkan kebijakan-kebijakan ESDM dan Pertamina itu bekerja di lapangan, tetap kita lakukan dengan upaya penegakan hukum,” terang Kapolri.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar, mengatakan daerah-daerah yang mengalami kelangkaan LPG 3 kg segera ditangani lewat operasi pasar. “Kami terus konsisten menambah pasokan di mana ada informasi kekurangan di daerah itu. Itu kami tambah dengan operasi pasar,” kata Iskandar di SPBU Pertamina Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.

Bukan itu saja, Pertamina juga menyiapkan satu truk pengangkut Elpiji 3 kg yang mampu menampung 560 tabung. Ini disiapkan untuk segera merespons kelangkaan Elpiji di lokasi-lokasi yang mengalami kelangkaan.

Pantauan wartawan Kanalkalimantan.com  di sejumlah lokasi memang mendapati kios ataupun toko pengecer LPG 3 kg tak memiliki persediaan alias kosong. Seperti halnya di toko milik Tauhid (53) yang menjadi salah satu pengecer LPG 3 kg di Pasar Banjarbaru.

Dia mengatakan, dalam beberapa hari ini toko miliknya belum mendapat kiriman jatah elpiji. Sementara untuk LPG non subsidi ukuran 5,5 kg dan 12 kg tetap tersedia. Kalaupun ada stok, jumlahnya pun terbatas dan dia biasa menjual dengan kisaran harga Rp 24-25 ribu. “Saya jual segitu karena saya mengambil dengan harga Rp 21-22 ribu per tabung,” jelasnya.

Di kawasan Guntung Payung, Landasan Ulin, sebuah kios malah menjual LPG 3 kg seharga Rp 30 ribu. Mahalnya harga yang ditetapkan dari harga normal sekitar Rp 14.750, karena terbatasnya stok barang.(tim/dtc)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->