Connect with us

HEADLINE

Siswa Dibagi Dua Shift, Pasca Kebakaran SMPN 3 Banjarbaru Rehab Total Habiskan Rp 8,5 Miliar

Diterbitkan

pada

Imbas kebakaran bangunan SMPN 3 Bjb direhab total menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Hampir setahun bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Banjarbaru terbakar, tepatnya sembilan bulan lalu pada Kamis (16/6/2022) malam.

Bangunan SMPN 3 Banjarbaru mulai dilakukan pemugaran dengan total anggaran pusat sebesar Rp8,5 miliar dengan proses pengerjaan sepanjang tahun 2023.

Pasca kebakaran itu mengharuskan sistem pembelajaran di SMPN 3 Banjarbaru memakai sistem shift pagi dan siang serta secara online.

 

Baca juga: Bupati Banjar Tekankan Kemampuan dan Profesionalisme Kunci Pengelolaan Organisasi

Sedikitnya ada 700 siswa menjadi peserta didik di SMPN 3 Banjarbaru.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo mengatakan, rehab bangunan SMPN 3 Banjarbaru murni menggunakan anggaran pemerintah pusat.

Imbas kebakaran bangunan SMPN 3 Bjb direhab total menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. Foto: ibnu

“Nilainya 8,5 miliar, sepertinya perbaikan menyeluruh di SMPN 3,” ujar Kadisdik Banjarbaru, Selasa (14/3/2023).

Disebutkan Kadisdik Banjarbaru, waktu pengerjaan akan berlangsung selama tahun 2023 ini.

Adapun proses belajar mengajar dikatakannya saat ini dibagi menjadi dua shift dari pagi hingga siang dan dari siang hingga sore berdasarkan kesepakatan bersama orangtua maupun wali murid.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Banjar Gelar Sosialisasi Implementasi Regulasi Hibah dan Bantuan Sosial

Terpisah Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Banjarbaru Bidang Kurikulum, Ryaimon Ramadhani mengatakan  untuk sistem pengajaran sendiri dibagi dua shift dan ada yang secara online maupun online.

“Kelas 9 tetap pagi hari, sementara kelas 7 dan 8 mix secara bergantian satu minggu ada online dan offline,” ujarnya.

Dibeberkan, untuk proses tersebut pihaknya sudah melakukan simulasi bersama peserta didik dan dinilai berhasil. Untuk waktunya sendiri untuk shift 1 dari jam 07.30 – 12.10 Wita dan shift 2 dari jam 13.00 – 17.00 Wita menggunakan 8 ruang kelas.

“Alhamdullah lroses belajar berjalan normal dan lancar, peserta didik sendiri sudah terbiasa karena sudah ada uji coba selama seminggu,” ungkapnya.

Rehab bangunan kelas sendiri kata baru sepekan terakhir dan proses ngajar mengajar juga baru saja dilakukan menyusul pemugaran berlangsung.

Baca juga: Lagi, Ada Pipa Bocor, Air di Banjarmasin Barat dan Tengah Mati Total

Berdasarkan informasi yang Ryaimon dapat untuk pemugaran kelas sendiri hampir 100 persen selama 6 bulan dengan proses pekerjaan bertahap dari sisi kanan sekolah kemudian dipugar bagian kiri.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Suraidah mengatakan dengan adanya perubahan jam belajar sehingga pihaknya perlu berkordinasi dengan pihak angkutan pelajar gratis, yang mengharuskan peserta didiknya menggunakan angkutan tersebut sebanyak 3 kali dikarenakan sistem belajar memakai shift pagi dan siang.

“Alhamdulillah setelah koordinasi, anak-anak tetap mendapatkan pelayanan angkutan gratis ini,” ungkapnya.

Selain itu, dijelaskan Suraidah para siswa juga memiliki kendala ketika belajar online, dikarenakan siswa bersangkutan tidak memiliki perangkat yang mendukung, namun pihak sekolah bisa memecahkan permasalahan tersebut dengan meminjamkan perangkatnya.

“Sekolah yang memfasilitasinya, kami sediakan laptop dan komputer mereka harus hadir ke sekolah, namun tidak belajar di kelas,” tutupnya.(Kanalkalimantam.com/ibnu)

Reporter: ibnu
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->