Pendidikan
Rektor ULM Ingin Terapkan Mata Kuliah Mayor Minor Hadapi Revolusi 4.0

BANJARMASIN, Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 menghasilkan “pabrik cerdasâ€Â. Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan penerapan teknologi 4.0 memungkinkan.
Pun dalam kurikulum pembelajaran, revolusi 4.0 juga ikut berkembang. Oleh sebab itu, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Sutarto Hadi mengatakan, kurikulum saat ini harus diperbaiki. “Sekarang kita tidak bisa satu kurikulum saja, tapi harus ada kolaborasi antar jurusan dan prodi,†jelasnya.
Ia mengambil contoh, saat ini mahasiswa kedokteran gigi, tidak melulu hanya berfokus pada bidang itu saja. Namun bisa bekerja sama dengan program teknologi informasi, ilmu komputer, marketing atau pun sosiologi. Di mana ilmu tersebut akan menunjang fokus utama yang dipelajari saat nanti terjun ke dunia kerja.
Karena seperti apa yang ia paparkan bahwa nantinya akan banyak tipe pekerjaan yang akan tergusur oleh revolusi 4.0 ini. Seperti pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang atau bisa tergantikan oleh mesin mau pun kecerdasan buatan.
Hal ini lah yang coba diterapkan ULM ke depan, sehingga nanti para mahasiswa yang sudah terjun ke dunia kerja masuk revolusi 4.0, bisa lebih fokus pada pemecahan masalah yang komplkes, manajemen waktu/orang, negosiasi, kontrol kualitas, analisis, pembuat keputusan, kreatif, dan berinovasi, sehingga mampu bertahan di tengah perkembangan zaman.
“Saya kira secara keseluruhan perlu peninjauan kembali di ULM, kita kembali terapkan mata kuliah mayor minor sesuai minat. Misalnya engineering, jangan hanya enginering saja, tapi perlu marketing, sosial, kemasyarakatan, dan sosiologi,†tuturnya.
Terobosan mengenai fleksibilitas inilah yang nantinya akan difokuskan agar mampu bertahan di era yang kompetitif ini. (mario)
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari

-
Kabupaten Kapuas3 hari yang lalu
32 Desa di Empat Kecamatan Banjir, Pemkab Kapuas Kirim Logistik Bantuan
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Hadapi PSU 19 April, Bawaslu Banjarbaru Aktifkan Kembali Petugas
-
Kabupaten Banjar3 hari yang lalu
Safari Ramadan ke Lokgabang, Bupati dan Wabup Banjar Dapat Sambutan Hangat Warga
-
Kabupaten Kapuas2 hari yang lalu
Bantuan Logistik Banjir Dikirim, Camat Mantangai Terima Kasih Atas Nama Warga
-
HEADLINE2 hari yang lalu
66 Pelaku Usaha MinyaKita Nakal Diciduk Kemendag, Ini Modusnya
-
RELIGI2 hari yang lalu
Baznas HSU Salurkan 1.000 Paket Ramadan di Sembilan Kecamatan