Connect with us

HEADLINE

Ramai Seruan Siswa-Siswi Indonesia Bergerak, Dewan Pendidikan Banjarmasin Larang Pelajar Ikut Demo

Diterbitkan

pada

Demo gabungan elemen mahasiswa di DPRD Kalsel pada Kamis (26/9) tolak RUU KUHP. foto: mario

BANJARMASIN, Gelombang penolakan terhadap sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) ke DPR, selain unsur mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya, turut serta para pelajar melakukan aksi dengan tuntutan yang sama.
Tak mau pelajar di kota Banjarmasin terjun terlibat ikut-ikutan gelombang itu, sebuah edaran dari Dewan Pendidikan Kota Banjarmasin beredar di dunia maya, terkhususnya di jejaring aplikasi WhatsApp.

Isi edaran tersebut adalah tentang ajakan kepada orangtua yang memiliki putra putri pelajar baik SMP dan SMA sederajat di wilayah kota Banjarmasin untuk turut mengambil sikap dan kebijakan. Hal ini merupakan tanggapan Dewan Pendidikan Kota Banjarmasin atas adanya seruan Siswa-Siswi Indonesia Bergerak pada hari Senin yang akan berlangsung 30 September 2019.

Ketika dikonfirmasi, Muhammad Idrus, Dewan Pendidikan Kota Banjarmasin membenarkan edaran tersebut. “Jadi kami turut mengimbau saja apabila memang terjadi ada aksi demo tersebut. Karena maraknya berita-berita yang beredar,” ujarnya.

M Idrus, Dewan Pendidikan Kota Banjarmasin. foto: ist

Adapun edaran tersebut berisi lima poin, yaitu agar para orangtua murid tidak mengizinkan dan melarang para pelajar/anak didik untuk mengikuti gerakan Siswa-siswi Indonesia Bergerak. Kemudian agar para orangtua juga tigak mendukung gerakan tersebut, karena hal tersebut bukan kewajiban pelajar untuk melakukan kegiatan tersebut.

Poin ketiga kembali menegaskan bahwa tugas pelajar adalah sekolah dan belajar untuk masa depan dan para siswa-siswi ini bukan pelaku demo. Selanjutnya, dalam edaran tersebut juga diharapkan dengan sangat supaya para generasi bangsa dibiarkan tumbuh dan berkembang dengan benar, berpikiran sehat, serta diberikan jaminan keselamatan dan keamanan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Di poin terakhir, diterangkan bahwa aksi turun ke jalan telah meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu kepentingan masyarakat luas serta sangat rawan keributan dan bentrokan yang berakibat pada keselamatan masyarakat umum dan pelajar pada khususnya.

Sebelumnya pada aksi demo gabungan mahasiswa yang berlangsung Kamis (26/9) di halaman DPRD Kalsel diduga sejumlah pelajar menengah atas ikut terlibat bersama kakak-kakaknya.

Baca: Bendera Hitam Anarko “Hadir” Ditengah Demo Mahasiswa Tolak RUU KUHP

Saat demo, anak-anak pelajar ini datang lengkap dengan membawa bendera merah putih serta bendera hitam besar dengan logo anarko tertera. Bahkan anak STM ini disambut baik oleh kakak mereka mahasiswa dan ikut diberi kesempatan untuk maju dan berorasi. Dua orang perwakilan STM maju, salah satu anak STM langsung dipinjamkan almamater oleh salah seorang mahasiswa UIN Antasari. (mario)

Reporter : mario
Editor : bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->