Connect with us

MEDIA

PWI: Pers Harus Jaga Netralitas di Pilkada, Tidak hanya Dimanfaatkan Salah Satu Calon

Diterbitkan

pada

Seminar Peran Pers Mengawal Pemilu yang Bermartabat di gedung PWI Kalsel, Senin (14/9/2020) siang. Foto: Fikri

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASN – Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari mengatakan pers dan demokrasi dalam sebuah negara tidak bisa dipisahkan. “Jika kita ingin melahirkan Pemilu yang bermartabat dan berinterggritas maka salah satu kuncinya ada di insan pers,” kata Atal di sela Seminar Peran Pers Mengawal Pemilu yang Bermartabat di gedung PWI Kalsel, Senin (14/9/2020) siang.

Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan Pilpres yang dilakukan Amerika Serikat, beruntung kebebasan pers masih dijunjung tinggi di Indonesia.

Pasalnya hanya sebanyak 39 persen masyarakatnya percaya berita yang dilansir setiap media itu benar, tapi 47 persen warganya mendustakan seluruh pemberitaan.

“Kita jangan sampai begitu, sehingga kita berharap supaya publik melihat pers itu benar-benar percaya dengan informasi yang disampaikan setiap media.

Sehingga kita harus menjaga kenetralan sebuah media, tidak hanya dimanfaatkan oleh salah satu calon saja,” bebernya.

Kenetralan yang dimaksud Ketua PWI pusat itu bertujuan agar masyarakat bisa mengetahui informasi apa saja mengenai setiap calon yang maju pada perhelatan pesta demokrasi di sebuah negara atau wilayah. “Peran-peran inilah yang akan kita dorong dengan hadirnya Mappilu PWI ini,” lugas Atal.

Sementara Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilihan Umum (Mappilu) PWI Surapto Sastro Atmojo mengajak media tetap bisa memberikan sebuah infomasi yang akurat mengenai perkembangan dari seluruh rangkaian Pilkada di Bumi Lambung Mangkurat.

“Disamping memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, kita para wartawan yang menjadi sumber informasi di masyarakat harus tetap mengedepankan keselamatan, apalagi di era pandemi Covid-19 saat ini,” kata Suprapto.

Menurut Wakil Sekjen PWI Pusat ini, pers mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah demokrasi di Indonesia. Sehingga dengan hadienya pers di setiap perhelatan pemilihan umum bisa membuat di dalam menjaga dan mengawal pemilu yang sehat dan berbudaya.

“Hal itu akan menciptakan masyarakat yang sejahtera, bermartabat, beretika dan berkebutuhan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PWI Kalsel ini. “Peran pers dalam mengawal proses demokrasi dalam sebuah Pemilu yang bermartabat ini sangat luar biasa, dengan hadirnya insan pers yang memberikan informasi dan edukasi terhadap masyarakat. IsyaAllah khususnya Pemerintah Provinsi Kalsel ini menjadi pemilih yang cerdas,” kata Sahbirin.

Bagi Sahbirin, Pemilu yang berartabat bisa tercipta dengan adanya saling menghormati, sakmg asah, asih dan asuh untuk kepentingan bermasyarakat, bangsa, negara terutama agama.

“Semoga pers di Kalsel bisa memberikan inspirasi kepada mainset atau cara berpikir masyarakat kita untuk menjadi pribadi cerdas dalam memilih pemimpin yang bisa membawa msyarakatnya ke arah kemajuan sesua dengan yang diharapkan,” ujarnya.

Ia menegaskan, media berfungsi sebagai penyeimbang informasi yang diterima masyarakat. “Dunia tanpa wartawan itu bagiakan sayur tanpa garam, akan terasa hambar dan tidak ada artinya, bahkan sebuah media akan memberi warna disetiap pemerintahan,” imbuhnya.

Selain itu, Paman Birin melanjutkan, hal itu merupakan penyambung komunikasi dari seorang pemimpin kepada masyarakatnya, begitu pula sebaliknya.

“Saat ini wartawan sudah terlahir di zamannya, semua membutuhkan informasi yang akurat dari sebuah pemberitaan yang dimuat oleh berbagai macam media,” pungkas Paman Birin. (Kanalkalimantan.com/fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->