Connect with us

Pemprov Kalsel

Peringatan Hasiarnas Ke-86, Lembaga Penyiaran Ciptakan Pemilu 2019 Damai

Diterbitkan

pada

peringatan Harsiarnas yang berlangsung di Kalsel Foto: humas

BANJARMASIN, Momentum Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) yang diperingati 1 April menjadi momentum upaya mengawal pemilu 2019 menjadi demokratis dan damai. Hal tersebut mengemuka saat peringatan Harsiarnas ke-86 dengan tema “Dari Kalimantan Selatan, Indonesia Menyiarkan Baik,” yang digelar Senin (1/4).

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengatakan, saat ini pihaknya bekerjasama dengan Bawaslu, dan KPU sudah membentuk gugus tugas penyiaran agar punya semangat mewujudkan pemilu damai.  “Masyarakat masih percaya terhadap lembaga penyiaran mainstream. Untuk itu, lembaga penyiaran harus jadi guidance masyarakat,” ujarnya.

Yuliandre juga mengajak setiap anak bangsa untuk menjaga keutuhan negara dengan mempublikasikan informasi yang akurat, berimbang, jujur dan bertanggung jawab.  “Hari Penyiaran Nasional ini wajib dimaknai dengan semangat positif demi memberikan tatanan yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui dunia penyiaran,” ujarnya.

Penetapan Hari Penyiaran Nasional tanggal 1 April sudah disahkan dalam Keputusan Presiden, beberap hari lalu. Hal ini dianggap KPI sebagai kado ulang tahun yang luar biasa, bagi insan penyiaran di Indonesia.

Yuliandre memaparkan, dalam rangka usaha KPI menghadirkan konten siaran yang baik untuk masyarakat, dalam kesempatan peringatan Harsiarnas juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait Riset Indeks KUalitas Program Siaran Televisi bersama 12 perguruan tinggi yang ada di 12 kota besar di Indonesia.

KPI berharap, hasil riset dari kerja sama KPI dengan kalangan akademisi ini dapat menghasilkan informasi berkualitas untuk diterima masyarakat melalui frekuensi publik, baik televisi dan radio. Penandatanganan Nota Kesepahaman juga akan dilakukan KPI dengan Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) dalam bentuk Kerja Sama Pelaksanaan Aksi Bela Negara di Masyarakat Melalui Lembaga Penyiaran.

Disisi lain, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, mengajak lembaga penyiaran turut menyebarkan konten sesuai norma budaya dan pendidikan. Sebab, konten kekerasan yang disiarkan berpotensi membentuk budaya negatif pada generasi muda. Sahbirin prihatin lini massa di media sosial dipenuhi konten-konten buruk yang kontradiktif dengan norma.

“Di sini peran penting penyiaran. Untuk itu, penyiaran harus membangun konten yang semakin baik. Di daerah, lembaga penyiaran lokal turut melestarikan budaya daerah, memperkuat kelembagaan, dan sarana bertukar informasi,” kata Sahbirin Noor.

Selain Gubernur Kalsel, peringatan Hasiarnas juga dihadiri Pangdam VI Mulawarman, Danrem 101/Antasari, Danlanal Banjarmasin, Danlanud Syamsudin Noor, Ketua DPRD Kalsel, Kajati Kalsel (diwakili), Walikota Banjarmasin, Forkompimda Kalsel, Forkompimda Banjarmasin, dan Kasat Pol PP se Provinsi Kalsel serta ribuan tamu dan undangan dari seluruh Indonesia.

Pada kesempatan ini pula, KPI memberikan Penghargaan Penyiaran kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Masyarakat/ Organisasi Peduli Penyiaran, serta Tokoh Peduli Penyiaran. Ketiga penghargaan itu diberikan kepada: Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Jaringan Radio Komunitas Indonesia, serta (Alm) Jusuf Ronodipuro. (Rico)

Reporter:Rico
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->