Connect with us

NASIONAL

Minta Evaluasi Total, PKB Sebut Nadiem ke PBNU Hanya Cari Suaka Politik

Diterbitkan

pada

Mendikbud Nadiem Makarim menyambangi gedung PBNU. Dalam konferensi pers, dia didampingi Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini dan Putri Gus Dur Yeni Wahid. Foto: Suara.com/Stephanus Aranditio

KANALKALIMANTAN.COM – Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim mengatakan kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum cukup melegakan.

Diketahui, kunjungan Nadiem ke PBNU ialah bertujuan melalukan klarifikasi dan permohonan maaf terkait polemik hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari. Namun, Luqman memandang Nadiem harus melakukan langkah lanjutan.

Langkah yang dimaksud ialah agar Nadiem melalukan evaluasi total seluruh dokumen sejarah.

Baca juga: Selesai Dibangun, Jembatan Sungai Salim Mataraman Bisa Dilintas Kendaraan

 

Luqman menuturkan, beberapa kali dalam catatan sejarah yang dibuat Kemendikbud, NU selalu dirugikan. Belakangan terkait hilangnya nama Hasyim Asyari yang dinilai merugikan umat Islam.

“Kami, keluarga besar NU selama ini sering menjadi korban dari penyusunan sejarah yang manipulatif, tidak jujur dan selalu peran ulama dan organisasi NU. Saya dan juga keluarga besar NU khawatir dalam penulisan Kamus Sejarah Indonesia masih akan merugikan umat Islam, khususnya NU,” kata Luqman kepada wartawan, Jumat (23/4/2021).

Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor berujar jika Nadiem hanya sekadar berkunjung ke PBNU tanpa melakukan evaluasi, diperkirakan langkah Nadiem tersebut hanya sekadar melakukan pencegahan agar dirinya terhindar dari reshuffle.

“Jika klarifikasi dan permintaan maaf Nadiem Makarim ke PBNU tidak dilanjutkan dengan evaluasi total seluruh dokumen sejarah yang telah diterbitkan negara dan meluruskannya dengan menggandeng pihak yang berkompeten termasuk PBNU, maka bagi saya kehadiran Nadiem Makarim ke PBNU hanyalah sekedar upaya mencari suaka politik agar tidak dicopot oleh Presiden Jokowi,” kata Luqman.

Baca juga: 50 Makam Bakal Dipindahkan, Masuk Segmen 1 Penataan Kawasan Sekumpul

Janji Revisi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berjanji merevisi Kamus Sejarah Indonesia, pasca polemik hilangnya nama pendiri NU (Nahdlatul Ulama) KH Hasyim Asyari.

Hal itu diungkap Menteri Nadiem usai melakukan pertemuan di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021).

Nadiem menjelaskan, kamus Sejarah Indonesia Jilid I disusun saat dirinya belum menjabat menteri, persisnya pada 2017 lalu. Meski demikian, Ia berjanji akan segera membentuk tim khusus untuk merevisi kamus tersebut. Tim itu juga bakal melibatkan banyak pihak, termasuk dari NU.

Baca juga: Langsung Cetak KTP di ‘ATM’ MPP Banjarbaru, Kado Kecil Hari Jadi ke-22

“Ada berbagai macam isu, bukan hanya dari pihak NU, tapi kita sudah menemukan banyak ketidaklengkapan yang akan kita segerakan untuk merevisi kamus sejarah ini,” kata Nadiem yang juga disaksikan Putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.

Seperti diberitakan, NU memprotes Kemendikbud lantaran nama KH Hasyim Asy’ari hilang dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Nation Formation (1900-1950) yang ada di website rumahbelajar.id.

Sementara, Sekjen PBNU KH Ahmad Helmy Faishal Zaini mengatakan, PBNU telah menyampaikan kritik, saran dan masukan yang luas kepada Menteri Nadiem terkait sejarah Indonesia.

“Bahwa sejarah berdirinya Indonesia itu tidak lepas dari peran besar kiai NU dalam konteks merintis bangsa,” katanya usai pertemuan. Ia melanjutkan, PBNU juga menyerahkan dokumen resmi milik NU.

“Intinya adalah Menteri akan menyusun tim untuk merevisi total , dan PBNU telah mengutus perwakilan yang akan ikut memberikan masukan-masukan,” sambungnya. (suara.com)

Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->