Connect with us

Kota Banjarbaru

Mengembangkan Budaya Literasi Memberantas Buta Aksara, Peringatan HAI ke-53

Diterbitkan

pada

Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 53 dan Pembukaan Expo Pendidikan 2018. Foto : humas pemko banjabaru

BANJARBARU, Hari Aksara Internasional (HAI) ke 53 dan Pembukaan Expo Pendidikan 2018 di Atrium Q Mall Banjarbaru, Selasa (6/11). Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 53 dan Pembukaan Expo Pendidikan 2018 dibuka Plh Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Dra Hj Mahrina Noor MM, dihadiri Bunda PAUD Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani.

Lia Astuti, panitia Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 53 dan Expo Pendidikan 2018 mengatakan, peringatan Hari Aksara Internasional diperingati setiap tanggal 08 September, secara nasional sudah dilaksanakan pada 8 September 2018 di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Tema Hari Aksara Internasional tahun 2018  adalah “Mengembangkan Keterampilan Literasi yang Berbudaya”.

Dra Hj Mahrina Noor MM menyampaikan, makna terdalam dari oeringatan Hari Aksara Internasional adalah seberapa jauh kita, baik pemerintah maupun masyarakat pada umumnya, bertekad dan berikhtiar secara berkelanjutan untuk menuntaskan saudara-saudara yang masih tuna aksara. Upaya pemberantasan buta aksara merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan akses pemerataan dan mutu sumber daya manusia. Pemberantasan  buta aksara berdampak langsung terhadap menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, meningkatnya tingkat gizi dan usia harapan hidup masyarakat, meningkatnya penghasilan masyarakat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.

“Faktanya bahwa pemberantasan buta aksara  terbukti mampu mendukung keberhasilan program Keluarga Berencana, serta meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan,” ujarnya. Keaksaraan sangat bermakna dan menjadi suatu prasyarat penting, bagaikan suatu kunci untuk memungkinkan setiap orang menjadi individu-individu pembelajar yang tidak ada habisnya. “Kemampuan keaksaraan membuka kesempatan yang sangat luas bagi setiap individu untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar kita,” ucapnya.

Hasil penelitian yang menunjukan bahwa penduduk dewasa, dengan tingkat keaksaraan yang memadai, akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam dunia kerja, serta secara terus menerus aktif berdemokrasi dan berkegiatan apakah itu yang bersifat volunteer, serta memiliki derajat kesehatan pendidikan yang lebih baik dan akhirnya memiliki kesejahteraan yang lebih tinggi.

Dra Hj Mahrina Noor MM berharap kepada berbagai pihak, utamanya masyarakat untuk ikut serta mendukung upaya pemerintah untuk terus menerus memerangi buta aksara sehingga cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai amanah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dapat terwujud.

“Kita bersama-sama dapat bersungguh-sungguh dan berkomitmen memberantas buta aksara sebagai fondasi gerakan pemberdayaan masyarakat, bukan sekedar penuntasan buta aksara semata, tetapi juga untuk menumbuh kembangkan keaksaraan dalam arti yang lebih luas,” bebernya.

Para tutor dan seluruh pihak terkait yang mendukung lancarnya program percepatan penuntasan buta aksara di Kota Banjarbaru, khususnya peran aktif masyarakat melalui Pusat-Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), terutama warga Banjarbaru yang dengan penuh kesadaran mengikuti program pemberantasan buta aksara.

“Kita harus tetap proaktif menggugah kesadaran masyarakat untuk terus belajar, baik melalui jalur formal maupun jalur non formal.  Saya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mempunyai budaya baca, budaya gemar membaca untuk menambah ilmu pengetahuan dan informasi,” pungkasnya. (bie)

Reporter:Bie
Editor:Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->