Otomotif
Mengapa Orang Jepang Tak Suka Naik Motor? Ini Jawabannya
Meski dikenal sebagai negara dengan penghasil produsen sepeda motor terbesar di dunia, namun ada satu fakta mengherankan yang terjadi di Jepang. Sebab, di Negeri Sakura, sulit menemukan kendaraan roda dua yang berseliweran di sekitar jalan.
Menurut laman Useful Tips Jepang, seperti dikutip Kamis 12 September 2019, minimnya populasi sepeda motor di negara tersebut, bukan karena masyarakatnya ragu terhadap produk lansiran domestik. Toh, faktanya motor buatan negara lain juga tak banyak beredar di sana.
Alasan terkuat mengapa masyarakat Jepang enggan menunggangi sepeda motor, adalah karena kebutuhan mereka terkait transportasi publik telah dipenuhi pemerintah dengan baik. Bahkan, di Negeri Matahari Terbit tersebut, stasiun kereta api tersebar di banyak titik, hingga menjamah daerah-daerah terpencil.
Selain alasan umum itu, faktor pajak (jyuuryouze) yang tinggi juga menjadi penyebab utama mengapa sepeda motor tak diminati di sana. Hal itu diperberat, setelah beberapa tahun lalu, pemerintah menerbitkan aturan mengenai inspeksi rutin bernama Jidosha Kensa Torokuseido atau lebih dikenal Shakken.
Inspeksi rutin tersebut dilakukan dua tahun sekali. Tim inspektur akan memeriksa kondisi sepeda motor, mulai dari sistem emisi, usia ban, lampu kendaraan, dan beberapa komponen lainnya. Apabila hasilnya kurang baik karena dinilai tak layak pakai, maka sang pemilik wajib membayar denda yang jumlahnya tak sedikit.
Di Jepang, sepeda motor juga tak dekat dengan kalangan muda. Beberapa tahun lalu, sebenarnya banyak remaja di sana yang menggandrungi kuda besi, namun perlahan mulai berkurang. Kini, kendaraan roda dua itu justru digunakan para pedagang sebagai tunggangan operasional mengantar barang. (vvn/100kpj)
Editor : Kk
-
Hukum3 hari yang lalu
Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Lahan Gambut di Jalan Gubernur Syarkawi Ditanami Jagung
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Pasar Kindai Limpuar Gambut Calap, Pedagang Tutup Toko
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Nenek Armiah Memilih Bertahan Dikepung Air, Sartinah Tak Bisa Selamatkan Perkakas Rumah
-
BPBD KAB BANJAR3 hari yang lalu
Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada