Connect with us

HEADLINE

Masuk Daftar Geosite UNESCO Geopark 2021, Tahura Sultan Adam Resmi Dibuka!

Diterbitkan

pada

Peresmian Tahura Sultan Adam pasca masuk geosite UNESCO Foto: rico

BANJARBARU, Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam yang berlokasi di Desa Mandi Angin, Kabupaten Banjar, secara resmi dibuka untuk umum, Rabu (25/12) sore. Kawasan yang menjadi salah satu titik Geopark Pegunungan Meratus ini, hadir kembali dengan sejumlah infrastruktur modern dan ciamik.

Sejak memasuki musim kemarau pada Agustus lalu, hingga mulai maraknya peristiwa Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), membuat kawasan wisata yang dipenuhi banyak tumbuhan ini akhirnya ditutup sementara waktu. Hal ini dilakukan mengingat kawasan Tahura Sultan Adam pernah mengalami kebakaran hebat di tahun sebelumnya.

Kini, Pemprov Kalsel dan Dinas Kehutanan telah memutuskan untuk membuka kawasan Tahura Sultan Adam di hari-hari menjelang akhir tahun 2019. Hadir secara langsung Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makkie dan Kepala Dinas Kehutanan, Hanif Faisal Nurofik, yang secara simbolis melakukan pemotongan pita dan menandakan dibukanya kawasan ini.

Dari pantauan Kanalkalimantan.com, kawasan Tahura Sultan Adam kini telah memiliki infrastuktur yang memadai, baik fasilitas dan sarananya. Misalnya, akses jalan yang seluruhnya sudah di aspal, kolam belanda yang telah dibenahi hingga indah di pandang, tempat menginap di puncak gunung, hingga disediakannya tempat beristirahat dan banyaknya spot-spot untuk berfoto.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makkie, mengatakan dengan dibukannya kawasan wisata Tahura Sultan Adam, diharapkan menjadi magnet kuat bagi masyarakat lokal maupuan luar daerah untuk berwisata menikmati hari-hari libur perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Kita imbau masyarakat untuk selalu berhati-hati jika kesini. Jalan disini menanjak dan berkelok-kelok, jadi jangan kebut-kebutan. Saya juga mengingatkan untuk menjaga kelestarian kawasan ini. Karena menjaga kawasan ini bukan hanya tugas Pemerintah, melainkan tanggung jawab kita bersama,” katanya kepada awak media.

Sekda Provinsi Kalsel juga mengajak seluruh seluruh Dinas baik itu Provinsi Kalsel maupun Kabupaten/Kota untuk terus mengembangkan potensi wisata di daerahnya. Seperti halnya, kawasan Tahura Sultan Adam yang rencananya akan kembali dikembangan. “Kita pasti akan terus mengembangkan Kawasan ini. Sepanjang anggaran masih ada,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hanif Faisal Nurofik, mengklaim bahwa kawasan Tahura Sultan Adam mempunyai potensi besar menjadi kawasan wisata berkelas Internasional. Apalagi hal itu juga didukung , dengan dimasukan Tahura Sultan Adam dalam daftar Geosite UNESCO Geopark 2021.

“Bandara kita telah berstatus Internasional dan itu menjadi pintu bagi wisatawan mancan negara untuk datang ke Kalsel. Nah, Tahuran Sultan Adam ini menjadi salah satu wisata yang kita unggulkan. Tinggal beberapa grade-grade yang harus kita tingkatkan agar Tahura Sultan Adam ini berkelas Internasional,”  kata Hanif.

Hanif juga membeberkan bahwa pendapatan retribusi dari kawasan Tahura Sultan Adam sepanjang tahun 2019 ini telah mencapai Rp 1,2 miliar, melebihi target awal yang ditentukan Rp 1 miliar.

Hal ini pula membuktikan, bahwa kekayaan alam di Kalsel dapat menjadi pendongkrak ekonomi di Kalsel melalui sektor wisata.

“Dari 112.000 hektare, baru 200 hektare kawasan Tahura Sultan Adam yang kita kelola. Artinya, masih banyak potensi yang masih bisa kita kembangkan di kawasan ini,” pungkas Hanif.

Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan penanaman pohon oleh Darma Wanita Persatuan Dishut Provinsi Kalsel. (Rico)

Reporter : Rico
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->