Connect with us

HEADLINE

Masfufah Jalan Kaki Terobos Banjir Belasan Kilometer Demi Kedua Anaknya

Diterbitkan

pada

Evakuasi korban banjir menggunakan truk. Foto: Dhani

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Sebuah truk milik TNI AD berhenti di depan rumah dinas wabup Banjar di Jalan A Yani km39, Martapura, Kamis (14/1/2021) siang.

Masfufah (30) warga Desa Akar Baru, Martapura Timur, menggendong seorang anak balitanya, sementara seorang anak kecil lainnya digandengnya menuruni truk itu. Ia turun dari truk itu bersama belasan warga Kampung Kamasan, Desa Dalampagar, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.

Mereka baru saja dievakuasi oleh anggota TNI karena terjebak banjir di Kampung Kamasan. Lelah terpancar dari wajah para pengungsi itu.

H Saidi Mansyur bersama istri, Hj Nur Gita Tyas, langsung menyambut mereka dan membawa masuk ke rumah dinas guna beristirahat.

 

Hj Nur Gita Tyas bahkan menggendong seeorang bayi pengungsi dan membawanya masuk ke rumah dinas.

Masfufah bersama anak dan seorang keluarganya, Nurhalisah (25) memilih duduk di teras. Makanan yang disuguhkan seketika mereka datang tadi langsung disantap.

Kepada kanalkalimantan.com Masfufah mengungkap kisah sedih yang dia lewati bersama suami dan dua anak kecilnya itu sebelum dievakuasi ke tempat aman.

Rabu (13/1/2021) sekitar pukul 20.00 Wita, dia berempat berjalan kaki menerobos banjir dari Desa Akar Baru, Kecamatan Martapura Timur menuju Dalampagar.

Di tengah hujan yang tak kunjung berhenti pada malam itu, mereka menerobos banjir dari kedalaman 30 sentimeter hingga semeter. Perjalanan yang ditempuh dari Akar Baru menuju Dalampagar itu belasan kilometer jauhnya.

“Berangkat setelah Salat Isya dan kami sampai di Kamasan subuh. Hanya bermodalkan senter kecil yang dipasang di kepala kami menerobos banjir demi kedua anak kami menuju rumah mama di Dalampagar,” ungkap dia.

Namun, perjalanan jauh menerobos banjir belasan kilometer di kegelapan dan malam yang dingin dengan berjalan kaki ke Dalampagar tak terbayarkan begitu mereka tiba di sana.

“Rumah mama yang kami datangi ternyata banjirnya lebih parah. Akhirnya kami dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke rumah dinas wabup ini,” ujar dia.

Selanjutnya, lanjut Mafufah, setelah beristirahat sebentar dia dan keluarga akan menuji ke kediaman keluarga mereka di Martapura.

“Tadi sudah ada kontak. Kami ke sana dulu. Mudah-mudahan banjir segera surut,” harap dia.

Sementara, hingga malam itu, truk aparat TNI, polisi dan Basarnas terus melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir.

Sejumlah lokasi dijadikan tempat pengungsian. Seperti halnya di Stadion Demang Lehman di Desa Indrasari dan halaman Masjid Al Karomah, Martapura.

Suasana Kota Martapura pada malam itu masih disibukkan dengan evakuasi dan pembagian makan kepada pengungsi.

Evakuasi terpaksa dilakukan menggunakan trul dan mobil tinggi lainnya karena mobil ukuran sedang sudah tidak bisa melewati tingginya genangan banjir. (kanalkalimantan.com/dhani)

 

Reporter : Dhani
Editor : Dhani

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->