Connect with us

HEADLINE

Komisi II Sebut Pengelolaan Tidak Tertib, Ini Belanja RSD Idaman Banjarbaru Tiga Tahun

Diterbitkan

pada

Komisi II DPRD Banjarbaru saat kunjungan kerja ke RSD Idaman Kota Banjarbaru, Selasa (15/6/2021). Foto: dewi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Komisi II DPRD Kota Banjarbaru menemukan pengelolaan anggaran belanja yang tidak tertib di Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru.

Temuan itu diungkap berdasarkan hasil MHP BPK terkait pengelolaan dan penataan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) RSD Idaman Banjarbaru saat para wakil rakyat melakukan kunjungan kerja di RSD Idaman Kota Banjarbaru, Selasa (15/6/2021) siang.

Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru H Syamsuri mengatakan, pihaknya menemukan pengelolaan yang tidak tertib di RSD Kota Banjarbaru itu berdasarkan hasil MHP BPK terkait pengelolaan dan penataan BLUD.

Diantaranya realisasi belanja BLUD tahun 2020 yang melebihi dari alokasi anggaran belanja BLUD. Hal ini karena menggunakan ambang batas BLUD yang sebelumnya telah dibahas dengan Dewan Pengawas BLUD.

 

 

Baca juga:Berlaku Mulai Hari Ini, Berikut Aturan PPKM Mikro di 34 Provinsi Termasuk Kalsel

Dengan metode perhitungannya yaitu pelampauan realisasi atas target penerimaan tahun 2018 dan 2019, serta prognosa pelampauan realisasi tahun 2020, karena saat itu tahun 2020 belum berakhir.

“Dari pelampauan tiga tahun tersebut, diambil rata-ratanya, nilai presentase atau nilai anggaran itulah yang bisa dipergunakan oleh RSD Idaman Kota Banjarbaru. Tentu hal ini tidak cantik karena realisasi melebihi anggaran,” kata Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru.


Direktur RSD Idaman Kota Banjarbaru, dr Endah Labati Silapurna membeberkan angka perhitungan nilai ambang batas pada tahun 2018, yakni anggaran pendapatan Rp 62.500.000.000 dengan realisasi atau prognosanya Rp 65.722.897.942, ada selisih lebih atau kurangnya Rp 3.222.897.942.

Untuk tahun 2019, anggaran pendapatan Rp 78.500.000.000 realisasi Rp 93.180.435.200, selisih lebih kurangnya Rp 14.680.435.200.

Dan tahun 2020, anggaran pendapatan Rp 75.570.780.185 realisasi Rp 90.532.917.142 dan untuk selisih ada Rp 14.962.136.957.

“Jadi jumlah dari tahun 2018 sampai ke 2020, anggaranya pendapatan sebesar Rp 216.570.780.185 terealisasi Rp 249.436.250.284 dan selisih lebih atau kurangnya Rp 32.865.470.099,” beber Direktur RS Idaman Banjarbaru.

Jumlah total selisih lebih realisasi BLUD selama tiga tahun sebesar Rp 32.865.470.099, sehingga besaran nilai ambang batas yang dapat digunakan adalah sebesar Rp 10.955.156.700 dari Rp 32.865.470.099 yang dibagi tiga.

“Ini menjadi salah satu strategi yang bisa diambil DPRD dan TAPD, adalah mengakomodir usulan kenaikan target penerima yang diajukan oleh RSD Idaman yang juga merupakan target belanja BLUD, ditambah dengan akumulasi surplus tahun sebelumnya,” katanya.

Baca juga: Varian Covid-19 Delta Lebih Berbahaya, Waspadai 3 Gejala Utamanya yang Berbeda!

Dengan cara ini RSD hanya dapat menggunakan anggaran sesuai dengan proyeksi kenaikan penerima ditambah dengan akumulasi surplus.

“Tentu saja proyeksi kenaikan penerimaan harus rasional, yang pada akhirnya realisasi tidak akan melebihi anggaran,” kata Dr Endah Labati Silapurna.

Sebagai informasi, target penerimaan RSD Idaman tahun 2020 pada anggaran perubahan dikurangi Rp 10 miliar dari target murni Rp 85.570.780.185 menjadi Rp 75.570.780.185. Sementara realisasi akhir penerimaan sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp 98.579.438.411.

Adapun penerimaan pakir tahun 2020 dapat dirincikan dari Januari sampai Maret sebesar Rp 20.500.000, turun pada April sampai Mei Rp 10.250.000.00, dan makin menurun pada Juni sampai dengan Desember hanya sebesar Rp 5.000.000. (kanalkalimantan.com/dewi)

Reporter: dewi
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->