Kota Banjarbaru
Kawasan Kumuh Sungai Kemuning Berkurang, Berikutnya Menyasar Cempaka

BANJARBARU, Normalisasi Sungai Kemuning dan penataan kawasan kumuh di sepanjang bantaran Sungai Kemuning terus digenjot Pemkot Banjarbaru. Teranyar, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani meresmikan infrastruktur pemukiman kumuh kawasan Sungai Kemuning sebagai fasilitas publik, Kamis (21/2).
Peresmian ini dihadiri Ketua DPRD Kota Banjarbaru H AR Iwansyah, Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya bersama Kepala Balai Prasarana Pemukiman Kementrian PUPR RI Muhammad Rizal Abidin.
Kepala Bappeda Kota Banjarbaru Kanafi SIP MM mengatakan, penanganan permukiman kumuh kota Banjarbaru sudah dimulai dari tahun 2016 sampai 2018 dimana mencapai lebih dari 500 hektare.ÂÂ
“Kawasan kumuh di Banjarbaru sudah jauh berkurang. Saat ini kawasan kumuh di Banjarbaru hanya tersisa 87,45 hektare,†paparnya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalsel Muhammad Rizal Abidin menyebutkan, pembenahan kawasan kumuh di sepanjang Sungai Kemuning menjadi yang terpanjang di Indonesia, karena panjang kawasan yang dibenahi lebih dari 3 Km. Ia menuturkan saat ini pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR akan terus menggelontorkan dana untuk menggenjot pembangunan di Kota Banjarbaru khususnya pada program kota tanpa kumuh atau “Kotakuâ€Â.
“Melebihi kampung yang ada di Yogjakarta, pembenahan kampung kumuh di Kemuning ini yang terpanjang di Indonesia. Jika sebelumnya dana dari pemerintah pusat terfokus pada Sungai Kemuning, pada tahun berikutnya dana pembangunan akan di fokuskan ke daerah Kecamatan Cempaka yang saat ini memiliki kawasan kumuh yang cukup luas,†bebernya.
Dilain pihak, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani bangga atas apa yang telah dicapai karena kawasan sepanjang Sungai Kemuning saat ini sudah berubah drastis, dari yang sebelumnya sangat kumuh, bahkan badan sungai nyaris tidak kelihatan.ÂÂ
“Ini adalah hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Banjarbaru dengan pemerintah pusat,†ungkapnya.
Menurut Nadjmi Adhani, ada 3 fase dalam pembenahan Sungai Kemuning melakukan normalisasi sungai melalui partisipasi masyarakat dan LPM Kota Banjarbaru.
Kedua, membenahi bantaran sungai, sehingga ada ada ruang selebar 5 meter di kiri dan kanan sungai yang saat ini selesai pembenahannya. Ketiga tahapan pemberdayaan ekonomi kawasan agar ada peningkatan ekonomi masyarakat setelah kawasan ini dibenahi.
“Kegiatan ekonomi kreatif kerakyatan ditujukan supaya kegitan ekonomi, bisnis dan wisata skala komunitas bisa hidup,†ujarnya. (rico)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari

-
HEADLINE3 hari yang lalu
Razia Pengemis di Banjarbaru Terjaring 36 Orang, Ada Suami Istri Bersama Anak Dipulangkan ke Kapuas
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
BREAKING NEWS. Razia Pengemis, Puluhan Diangkut Satpol PP Banjarbaru
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Pembunuhan di Kebun Karet Desa Mangkauk Terungkap, Kapolda Kalsel: Pelaku Preman Suruhan Perusahaan Batu Bara, Ada Luka Tembak di Kepala
-
Hukum3 hari yang lalu
Sidang Korupsi KONI Banjarbaru, Saksi Ahli BPKP Kalsel: Auditor Internal Tidak Jalan, Kerugian Negara Rp 658 Juta
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Soal Pengemis Pinggir Jalan di Banjarbaru, Warga Diminta Tak Beri Bantuan
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Senjata Api Misterius Pengroyokan Maut di Kebun Karet Desa Mangkauk