Kanal
Harumkan Liburanmu dengan Kelezatan Durian Desa Bi’ih di Kabupaten Banjar
MARTAPURA, Mengisi libur panjang akhir tahun dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata memang asyik. Tapi semua itu tidak akan sempurna, jika tak menutupnya dengan mencicipi kelezatan durian Desa Bi’ih, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, yang kesohor!
Maka mampirlah ke Pasar Agro Wisata Durian di sana. Sebab di situ kamu bisa menikmati sepuasnya si raja buah, langsung di bawah rindangnya pohon durian. Hari demi hari, semakin banyak saja orang yang datang berkunjung. Apalagi semenjak pasar durian itu diresmikan oleh Bupati Banjar KH Khalilurrahman, Sabtu (23/12) lalu.
“Tak hanya dari Kabupaten Banjar, bahkan dari luar daerah pun datang ke sini karena penasaran dengan durian Desa Biih,†kata Kepala Desa Bi’ih, Rosehan Anwar, kepada Kanalkalimantan.com.
Rosehan menjelaskan, Desa Bi’ih merupakan salah satu sentra perkebunan buah durian di Kalimantan Selatan. Lokasi yang bisa ditempuh 40 menit dari pusat kota Martapura ini, tak sulit ditemukan karena ada penunjuk jalan menuju ke sana. Akses ke Desa Bi’ih pun lumayan mulus, jalannya turun naik khas pegunungan. Kamu bisa menuju lokasi melewati Bincau, Jinggah Habang Ilir, Mali-Mali, dan Sungai Besar. Tiap persimpangan, ada garis penunjuk arah ke Bi’ih, jadi tidak mungkin tersesat.
Soal harga yang biasanya menjadi momok penggila durian berkantong tipis, juga tak perlu terlalu dirisaukan. Sebab banyak sekali macam jenis durian yang ditawarkan. Mulai durian yang sudah bersertifikat dan di kui kenikmatannya seperti durian Si Panyangat, Si Amas, Si Dodol, Si Penganten dan Si Jupe yang selalu jadi jawara kontes durian di Kabupaten Banjar sampai tingkat nasional. Begitu juga berbagai varietas durian jenis-jenis baru yang tak kalah nikmat.
Nama-nama durian itu bisa bertambah seiring meningkatnya pengetahuan warga mengelolah si raja buah tersebut. Tiap varietas buah berbeda rasa dan ketebalan serta warnanya. Si pemilik varietas yang paling mengetahui, ada biji kecil namun isinya padat, juga dagingnya lumer ketika digigit dari bijinya. “Jadi, tergantung pembeli mau yang mana,†kata Rosehan.
Di samping itu untuk kenyamanan, di kebun telah disiapkan balai-balai kecil beratap. Selain untuk berteduh, juga melindungi bahaya kejatuhan durian.
Semua kenikmatan tersebut bisa dicicipi dengan harga mulai Rp 10 ribu hingga yang paling mahal Rp 75 ribu. Oh ya, masih soal harga, –ini uniknya pasar durian di Desa Bi’ih, jika terdapat pedagang yang melebihi harga yang ditentukan, mereka akan diberi teguran hingga sangsi di larang berdagang.
“Kita menjaga agar harga durian di sini terjangkau sehingga tetap bisa mengundang pelancong datang berkunjung. Jadi semua harganya dijamin murah dan standar,†kata Husni Tamrin (45), selaku panitia sekaligus pengelola Agro Wisata Durian, Desa Bi’ih.
Awalnya, kata Husni, pasar Agro Wisata Durian ini hanya dibuka pada hari Sabtu dan Minggu. Tapi mengingat jumlah pengunjung yang terus bertambah, akhirnya dibuka setiap hari.
Jubaidah (26), salah satu pengunjung asal Banjarbaru yang datang berserta keluarga, mengatakan sangat antusias ingin merasakan kelezatan durian di bawah pohonnya langsung. “Apalagi sebagian besar durian yang dijual memang masak di pohon sehingga terjamin rasanya,†katanya.(rendy)
Editor : Chell
-
Hukum2 hari yang lalu
Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Cempaka Banjir, Hujan Guyur Banjarbaru Dini Hari hingga Siang
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Lahan Gambut di Jalan Gubernur Syarkawi Ditanami Jagung
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Pasar Kindai Limpuar Gambut Calap, Pedagang Tutup Toko
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Nenek Armiah Memilih Bertahan Dikepung Air, Sartinah Tak Bisa Selamatkan Perkakas Rumah