Ekonomi
Harga Karet dan Sawit Menguat, NTP Kalsel Naik 1,69 Persen
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kinerja sektor perkebunan dan peternakan Kalimantan Selatan (Kalsel) terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data terbaru, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalsel pada September 2025 naik sebesar 1,69 persen dibanding bulan sebelumnya, mencapai angka 117,11.
Peningkatan NTP tersebut menegaskan daya beli dan kesejahteraan petani di Kalsel terus membaik. Dua subsektor utama yakni tanaman perkebunan rakyat dan peternakan menjadi motor penggerak utama kenaikan NTP tersebut.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, Suparmi, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah daerah, petani, dan pelaku usaha.
“Kenaikan NTP ini tidak hanya mencerminkan naiknya harga komoditas, tetapi juga bukti bahwa petani dan pekebun kita semakin berdaya. Pemerintah provinsi melalui Disbunnak terus berkomitmen memperkuat produktivitas, kualitas hasil, dan stabilitas harga di tingkat petani,” jelas Suparmi.
Baca juga: Wabup Kapuas Lantik BPD Petak Puti dan Danau Pantau
Dalam subsektor perkebunan rakyat, NTP naik dari 142,93 menjadi 147,99 atau tumbuh 3,54 persen. Komoditas karet dan kelapa sawit menjadi penyumbang utama kenaikan ini. Harga karet dengan kadar karet kering (K3) 100 persen tercatat mencapai Rp24.000 – Rp25.000 per kg, sementara kadar 60 persen – 65 persen berada dikisaran Rp14.713 – Rp15.939 per kg.
Adapun harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit juga menunjukkan peningkatan, dengan harga tertinggi mencapai Rp3.434,80 per kg pada September 2025. Kenaikan ini memberikan sinyal positif bagi petani sawit di Kalsel.

Baca juga: Ponpes Al Mursyidul Amin Gambut Gratiskan Mondok bagi Anak Santri Alumni
Subsektor peternakan turut memperkuat capaian tersebut, dengan Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) tumbuh 4,26 persen. Kenaikan harga ayam ras pedaging menjadi faktor dominan yang mendorong perbaikan daya saing peternak lokal.
Suparmi menambahkan, pihaknya akan terus mengawal program peningkatan produktivitas dan efisiensi di lapangan melalui pendampingan teknis, kemitraan dengan industri, serta penguatan akses pasar.
“Kami ingin memastikan petani dan peternak Kalsel mendapatkan nilai ekonomi yang adil dari jerih payah mereka. Kenaikan NTP ini harus diikuti dengan upaya berkelanjutan agar kesejahteraan petani semakin kokoh,” ujarnya.
Baca juga: Pekerja Proyek Rehab DAS Hilang di Mantangai, Basarnas Palangkaraya Turun ke Lokasi
Dengan capaian tersebut, sektor perkebunan dan peternakan Kalimantan Selatan kembali menunjukkan peran strategisnya dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan daya saing pertanian di wilayah selatan Pulau Kalimantan. (Kanalkalimantan.com/mckalsel)
Reporter: mckalsel
Editor: kk
-
HEADLINE2 hari yang laluFenomena Motor Brebet di Banjarmasin: Banyak Masuk Bengkel, Pertamax Malah Kosong
-
Kota Banjarbaru3 hari yang laluDriver Ojol Kena Dampak Brebet Diduga Usai Isi Pertalite, Hingga Beralih ke Pertamax
-
DPRD BANJARBARU2 hari yang laluPertalite Disebut Biang Masalah, Begini Respon Wakil Rakyat Banjarbaru
-
Kota Banjarmasin2 hari yang laluMembentuk Profesionalitas dan Integritas Pegawai Yayasan Al Umm Banjarmasin Gelar P3B
-
Kalimantan Selatan2 hari yang laluLazisMu Menggelar Rakernas 2025 di Banjarbaru
-
kriminal banjarbaru2 hari yang laluBerkeliaran Bawa Sajam, Lima Orang Ditahan Polsek Liang Anggang



