RELIGI
Guru Wildan Martapura Sampaikan Sanad Ijazah Tartil Dzikir Rasulullah
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – KH Wildan Salman atau Guru Wildan memberikan sanad ijazah Tartil Dzikir Rasulullah shalallahu alaihi wassalam kepada ribuan jemaah perempuan di Majelis Ta’lim Tahfidz Qur’an, Desa Tanjung Rema, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Sabtu (19/8/2023) pagi.
Pantauan Kanalkalimantan.com di lokasi pengajian rutin hari Sabtu khusus perempuan yang baru dibuka setelah pandemi ini, ribuan orang memadati salah satu pusat belajar agama di Martapura.
Selepas Guru Wildan memberikan kajian hadist, jemaah perempuan dengan khusyuk menerima lantunan dzikir khusus yang diijazahkan guru dari Guru Wildan.
Baca juga: Puluhan Balita di Gambut Terserang ISPA Hingga Pneumonia, Karhutla Kalsel Capai 1.669 Hektare
Beliau menyebutnya ijazah Tartil Dzikir Rasulullah.
Adapun lapas dari dzikir ini ialah La ilaha Illallah/ لاإله إلاالله yang artinya tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Allah Subhanu wa Ta’ala.
Demikianlah Rasulullah memberikan ijazah dzikir لاإله إلاالله kepada Sayyidina Ali yang kemudian diturunkan kepada para sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in hingga kepada guru dari Guru Wildan.
Baca juga: Gebyar Kesenian Jawa di GOR Rudy Resnawan, Ini Kata Wali Kota Aditya
“Ijazah yang tersampai sampai ke Rasulullah, itu berarti jika dilaksanakan maka sudah ada ikatan, pertalian, hubungan kepada Rasulullah dan kepada ulama Wali-Wali menjadi terhubung,” ujar KH Wildan Salman, pengasuh Majelis Ta’lim Tahfidz Qur’an Tanjung Rema.
Karena sesungguhnya ujar Guru Wildan, kalimat لاإله إلاالله menyimpan beribu hikmah bahkan juga dunia seisinya.
Salah satu di antaranya memberikan bekal di akhirat dengan menjadikan kita sebagai umat Islam yang tergolong dalam golongan para ulama dan Wali-Wali Allah sehingga dapat menuju surga-Nya.
“Karena mulai guru ulun Syekh Yasin yang meijazahkan ini luar biasa, kalau menyebut keramat beliau sangat banyak, ketika beliau mengaji saja sudah jadi wali apalagi sudah jadi ulama,” sebutnya di depan ribuan jemaah perempuan.
Baca juga: Petir Siapkan Atribut Merah Putih di Stadion Demang Lehman
Ajaran Guru Wildan ketika membaca panjang kalimat Tauhid ini adalah memanjangkan kata LA sambil menutup mata dan hati menghayati artinya yaitu “tidak ada”.
Kemudian ketika melafalkan ILAHA dengan menghayati artinya yaitu “Tuhan yang wajib disembah” dan melafalkan ILLALLAH yang juga menghayati artinya yaitu “melainkan Allah”.
Terakhir ia pun menyambung kalimat tauhid tersebut dengan kalimat مُحَمَّدُ رَسُوْلُ اللهِ di dalam hati serta menghayati artinya yaitu “Muhammad adalah Utusan Allah”.
Baca juga: Ladeni Persik, Barito Putera Tak Ingin Kehilangan Poin di Kandang
Dengan seksama, jemaah pun memejamkan kedua matanya sembari mengulangi lapaz dzikir yang diucapkan oleh Guru Wildan hingga tiga kali. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
-
HEADLINE2 hari yang lalu
PAN Berlabuh ke Lisa Halaby di Pilwali Banjarbaru, Kontrak Politik Menangkan Muhidin Pilgub Kalsel
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Rozy Maulana Tersangka Kasus Penipuan, Ini Respon Ketua KPU Kalsel
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Wakil HSU Lomba Kelompok Agribisnis Ternak Itik Kalsel 2024
-
HEADLINE21 jam yang lalu
Dua Polisi Berpangkat Brigadir di Banjarmasin Dipecat Gegara Narkoba
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Orok Perempuan Tak Bernyawa Gegerkan Warga Antasan Kecil Banjarmasin
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Temuan Orok Perempuan di Banjarmasin: Dilahirkan di Kamar Mandi, Dibekap, Dilempar ke Samping Rumah