Connect with us

HEADLINE

E Coli di Sungai Martapura Lampaui Baku Mutu

Diterbitkan

pada


MARTAPURA, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar mendapati kualitas air sungai Martapura sudah melampaui baku mutu dilihat dari parameter E-Coli.

Kebijakan Pemkab Banjar adanya penghapusan jamban terapung masih belum sepenuhnya disadari warga sepanjang bantaran sungai.

Seperti yang diketahui, jamban apung merupakan salah satu penyebab dan penyumbang tingginya E-Coli di aliran sungai Martapura.

Kasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas LH Banjar, DR Eddy Elminsyah Jaya MS mengatakan, data yang dimiliki Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas LH Banjar menyebutkan bahwa 92% sungai-sungai yang ada di seluruh Indonesia sudah masuk tercemar dengan kategori berat hingga kategori ringan.

“Untuk Sungai Martapura sendiri masuk ke dalam kategori tercemar ringan sampai sedang, terlepas dari kapasitas pencemaran dari E-Colinya,” ucap Eddy.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar, melalui Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan, lanjutnya, melakukan restorasi sungai bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin.

“Kami ingin mengembalikan fungsi sungai yang dulunya sebagai salah satu sumber air minum warga, agar bisa layak minum dengan cara mengurangi parameter E-Coli dibawah baku mutu,”’ ujar ayah 2 orang anak ini.

Disinggung mengenai mekanisme penanganannnya, Eddy menambahkan, akan membagi-bagi tugas dengan bidang-bidang yang lain.

“Kita akan lebih ke pengelolaan pengolahan limbahnya. Jadi semua industri atau perusahaan yang membuang limbah ke sungai harus memiliki baku mutu. Industri atau perusahaan yang limbahnya tidak sesuai dengan baku mutu, saluran pembuangannya akan kami tutup. Ditambah lagi dengan penghapusan jamban apung oleh Bupati, tentunya membantu sekali untuk meminimalisir beban pencemaran dari E-Coli itu sendiri,” terangnya.

Di musim kemarau seperti sekarng ini, debit air sungai yang menyusut juga mempengaruhi berkembangnya bakteri E-Coli. Semakin surut air sungainya, semakin banyak juga bakteri E-Colinya -berkembang dari feses manusia.

“Untuk melakukan restorasi sungai, kami mengharapkan tidak hanya dari kami sendiri, namun juga dari kesadaran warga masyarakat agar tidak lagi menggunakan jamban apung,” ajak Eddy.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar menargetkan tahun 2018 pencemaran sungai bisa diminimalisir dan baku mutu bisa berkurang.

Langkah konkrit dalam waktu dekat ini, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar berdasarkan himbauan kepala dinasnya melakukan gerakan inovatif, yaitu Gamis Hijau (Gerakan Menanam Hari Kamis) yang difokuskan ke bantaran Sungai Martapura di Sungai Pendidikan Kampung Baru, Pekauman, Astambul.***


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->