Connect with us

Hukum

Direcoki Dengan Film ‘Begituan’, F Masuk Jeruji Besi

Diterbitkan

pada

Pelaku F saat diamankan Polsek Martapura Barat. Foto : rendy

MARTAPURA, Aksi pencabulan anak di bawah umur, diduga dilakukan F, warga Handil 3, Desa Penggalaman, Kecamatan Martapura Barat. Pria berusia 21 tahun ini pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya ke ranah hukum.

Kanit Reskrim Martapura Barat Bripka Yohanes S SH mengatakan, kasus tersebut bermula ketika pada bulan Mei lalu, korban dan pelaku sedang berada di rumah korban yang dalam keadaan kosong. Kala itu seusai mandi Y (16) yang masih dibalut dengan handuk memancing hasrat pelaku F untuk melakukan aksi tak senonoh. Ketika korban masuk ke dalam kamar hendang memasang baju, F menyergapnya dan langsung membanting lalu mencopoti handuk korban.

“Disitulah pelaku mulai menjamahi korban, di rumah korban sendiri, ketika melihat pelaku yang masih berbalut handuk ditubuhnya seusai mandi,” ujar Kanit Reskrim Polsek Martapura Barat.

Dijelaskan Yohanes menurut pengakuan yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA tersebut, dirinya baru sekali dijamah F. Atas perbuatan pelaku, dikenakan pasal persetubuhan anak dibawah umur, seperti dimaksud dengan pasal 81 ayat 2 UUD RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UUD RI No 23 tentang perlindungan anak.

“Setelah mendapat laporan pada hari Senin (1/10) kita langsung mengamankan tersangka yang saat itu berada di rumah, saat ini tersangka sudah kita amankan di Polsek Martapura Barat untuk proses hukum,” tegas Yohanes.

Sementara itu, dari balik jeruji besi Polsek Martapura Barat, tanggapan berbeda diutarakan langsung F ketika ditanyai Kanal Kalimantan. Pengkuan F, dirinya sudah melakulan aksi pencabulan tersebut sudah sebanyak enam kali sejak bulan Mei tahun 2018 yang lalu, ketika rumah korban sedang dengan keadaan kosong dan yang paling terakhir di tambak ikan teman tersangka.

“Status saya dan si cewek itu berteman, kami melakukan itu atas dasar suka sama suka, saya tidak ada memaksa korban,” akunya.

Ditambahkan tersangka, selama melakukan aksi tak senonoh tersebut sebelumnya si korban memang minta untuk diajarin berbuat nakal dan atas alasan tersebut, pelaku mengirimkan foto dan video film dewasa untuk meracuni korban.

“Korban memang minta diajari ‘nakal’, jadi saya ikuti saja, ternyata dia mau, saya tidak ada paksaan, namun jika disuruh mengawini korban saya bersedia,” pungkasnya.

Ditambahkan pelaku, perbuatan pelambiasan napsu bejat tersebut sebelumnya tidak pertama kali dilakukamnya dengan Y, namun aksi berhubungan badan layaknya suami istri tersebut juga pernah dilakukannya dengan mantan teman wanita sebelumnya. (rendy)

Reporter: Rendy
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->