Connect with us

HEADLINE

Di Balik ‘Mundur-Maju’ Incumbent di Pilkada Banjar, Ancaman Serius atau Gertak Sambal?

Diterbitkan

pada

Bupati Khalilurrahman menyatakan pencalonannya kembali sebagai Bupati Banjar Foto : smartcityndo

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA– Pilkada Banjar menjadi salah satu kontestasi politik paling sulit diprediksi. Selain banyaknya kandidat, tingginya persaingan parpol, ramainya jalur independen, kini ditambah lagi dengan kabar majunya kembali incumbent Bupati Banjar Khalilurrahman atau biasa disebut Guru Khalil, setelah sebelumnya menyatakan absen di Pilkada 2020.

Lalu, apa di balik ‘mundur-maju’ incumbent ini? Ancaman serius bagi kandidat lain, atau sekadar gertak sambal?

Kepada wartawan, Guru Khalil menegaskan keterpanggilan maju kembali setelah sebelumnya sempat menyatakan tak bernafsu menjabat kembali sebagai Bupati di Pilkada 2020, karena kuatnya desakan masyarakat dan parpol.

“Banyak permintaan masyarakat. Terutama di desa dan kecamatan agar kembali maju. Maka saya masih mempertimbangkan itu,” kata Guru Khalil, usai rapat paripurna DPRD Banjar, Senin (20/1/2020).

Ia mengatakan, sejumlah parpol telah menemuinya membeberkan hasil poling terkait masih tingginya respons atas incumbent. “Banyak partai yang mau mengusung. Karena partai juga mengadakan poling di mana-mana. Saya masih 65 persen,” ungkapnya.

Dari informasi yang beredar, Guru Khalil memang belakangan aktif menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra dan PKB. Meskipun belum ada kepastian, apakah kedua parpol tersebut bakal belok arah lagi ke incumbent atau tidak. Sebab sebelum menyatakan absen dari Pilkada Banjar, dua parpol tersebut memang digadang akan menjadi kendaraan politik petahana. Apalagi, Ketua Gerindra Banjar Rofiqi pada Selasa (14/1) malam, sempat bertemu dengan Guru Khalil di kediamannya.

“Yang namanya politik itu dinamis. Bisa berubah kapan saja,” kilah Guru Khalil terkait keputusannya untuk maju kembali.

Seperti diketahui, semenjak ‘absennya’ Guru Khalil, Gerindra menerima sejumlah kandidat yang mendaftar di partainya. Baik dari internal, maupun luar partai. Untuk internal, sebelumnya Sekretaris DPC Gerindra Banjar Manan Rifani sudah mengajukan lamaran.

Sedangkan di luar kader, ada sederet nama. Sekretaris Panitia Penjaringan Gerindra Banjar, Susilayati menyampaikan, sejak pendaftaran dibuka 25 Oktober silam, sejumlah calon bupati mengambil formulir. Mulai Wakil Bupati Banjar Saidi Mansyur, kader Golkar Gusti Iskandar, Sekdako Banjarbaru Sayyid Abdullah Alkaaf, adik Pangeran Khirul Saleh yang mantan Bupati banjar 2 periode Sulaiman Razak, politisi Golkar dan mantan Anggota DPRD Banjar 3 periode dan Andin Sofyannoor, dan Gusti Syahyar.

Sedangkan di PKB Banjar, empat kandidat yang mendaftar yakni Gusti Sulaiman Razak, Andy Sofyanor, Saidi Mansyur dan Masrur Auf Ja’far dari Partai Demokrat.

Tentunya, jika ingin dicalonkan kedua parpol tersebut Guru Khalil harus harus mampu meyakinkan Gerindra dan PKB untuk memilihnya dibandingkan kandidat lain yang sebelumnya mendaftar. Meskipun, hal tersebut tidak mudah, karena partai harus memberikan semacam ‘dispensasi’ atau jalan pintas bagi petahana karena meloncati ketentuan syarat pendaftaran kandidat.

Di sisi lain, jika pun nantinya Guru Khalil berhasil mendapatkan kendaraan politik, maka ia juga harus menghadapi pertarungan sebenarnya melawan pasangan yang sudah mendeklarasikan diri siap tarung, baik melalui jalur partai maupun independen. Mereka adalah Gusti Sulaiman Razak – Ali Murtado, pasangan Andin – Guru Oton, pasangan H Rusli- KH Fadlan, duet Mada Teruna – Feryansyah, serta sang mantan H Saidi Mansyur yang sampai hari ini belum menemukan calon wakilnya.


Laman: 1 2 3

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->