Connect with us

HEADLINE

Demo Anarkis, Puluhan Mahasiswa Sempat Diamankan di Mapolresta Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Sejumlah mahasiswa digelandang ke Mapolresta Banjarmasin imbas aksi anarkis yang dilakukan tadi siang. Foto; mario/istimewa

Pelaporan Polisi

Imbas aksi pengerusakan yang dilakukan mahasiwa, Sekretariat DPRD Pronvinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan atas tindakan anarkis yang dilakukan sejumlah mahasiswa di ruang rapat paripurna. “Atas perintah pimpinan, kita melaporkan dugaan pengerusakan pintu utama dan plang nama pejabat serta anggota di ruang rapat paripurna,” kata Staf TU, Kehumasan dan Protokol Dewan Kalsel, M Ricky Herald.

Sekretaris DPRD Kalsel AM Rozaniansyah mengaku belum menghitung kerugian akibat kerusakan, pintu, papan nama anggota dewan, dan lainnya akibat demo anarkis tersebut.

Di sisi lain,  Ketua Komisi III DPRD Kalsel, H Supian HK yang hadir sebagai saksi mengatakan dirinya menyesalkan adanya kejadian ini. “Sangat disesalkan ada kejadian anarkis seperti ini, padahal mereka adalah mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa ini,” ujarnya Supian.

Ia menceritakan sebenarnya pertemuan ini telah diagendakan pada Rabu lalu. Namun setelah ditunggu oleh anggota dewan mereka malah tidak muncul. Kemudian mereka melayangkan surat kembali dengan tanggal 12 September 2018 yang isinya ingin melakukan aksi di dewan pada hari Jumat (14/9) terkait melemahnya kurs rupian terhadap dolar dari jam 9 hingga jam 10 pagi.

“Namun kita tunggu hingga pukul 11 mereka tidak muncul. Karena hari ini Jumat, kita pun pulang untuk shalat. Ternyata mereka datang pukul 11.30 dan marah, hingga terjadilah kejadian tersebut,” ungkap Supian.

Supian HK mengatakan, dewan tidak pernah melarang atau menolak aspirasi masyarakat. Karena mereka sadar bahwa anggota dewan adalah milik rakyat. Namun ia juga mengingatkan bahwa penyampaian aspirasi tetap memiliki prosedur dan tidak bisa semaunya. “55 anggota dewan yang ada siap menerima aspirasi dari masyarakat, namun tetap ada mekanisme dan aturan. Jangan sampai anarkis seperti ini,” tegasnya.

Kabag OPS Polresta Banjarmasin, Kompol Awilzan tak mau berkomentar banyak. “Kita belum bisa berikan keterangan dulu, karena harus dikembangkan dan didalami dulu,” katanya singkat.

Agenda Aksi Nasional

Bersamaan dengan unjuk rasa yang digelar oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalsel yang berujung pada aksi anarkis tersebut, di daerah lain di tanah aiar juga terjadi aksi serupa. Agendanya sama, yakni menyorot soal instabilitas ekonomi nasional dengan tingginya kurs dollar atas Rupiah.

Kumpulan mahasiswa ini membawa isu melemahnya rupiah yang dihubungkan dengan beberapa permasalahan lain. Sebagaimana pernyataan sikap yang disampaikan, bahwa goyahnya masalah ekonomi ini berdampak negatif dengan rentetan kasus seperti dijualnya aset PT. Pertamina, utang luar negeri mencapai Rp 5.336 T, melonjaknya impor, subsidi BBM dicabut, naiknya harga bahan pokok, kelangkaan LPG 3 kilogram, banyaknya TKA di Indonesia, hingga isu pelarangan suara azan menggunakan pengeras suara.

Tentu saja, bahwa isu tersebut kental dengan nuansa dan agenda politik menjelang digelarnya Pilpres 2019 nanti. Hal ini pun tercermin dari pernyataan sikap yang disampaikan pendemo yang menggelar aksi di DPRD Kalsel hari ini. Yang diantaranya, menuntut untuk menurunkan Presiden Jokowi, memecat Menteri Agama Lukman Hakim, Hapuskan Perpres no 20 tahun 2018 tentang tenaga kerja asing.

Meskipun, di sisi lain mahasiswa juga menuntut penurunan harga BBM, stabilitas harga eceran tinggi LPG, dan menyerukan netralitas TNI/Polri dalam pemilu.(mario)

Reporter: Mario
Editor: Chell


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->