Connect with us

Kota Banjarmasin

Curhat Orangtua di Banjarmasin Anaknya Mendapat Tindak Kekerasan dari Guru

Diterbitkan

pada

Hasil rontgen yang diunggah salah satu orangtua anak di Banjarmasin gegerakan media sosial. Foto: instagram

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Unggahan orangtua salah satu anak di Banjarmasin yang memviralkan dugaan kekerasan fisik seorang guru PAUD ramaikan media sosial.

Postingan orangtua anak di Instagram pribadi menceritakan anaknya yang berusia 4 tahun mengalami patah tulang bahu menyebut akibat kekerasan yang dilakukan seorang guru di tempat anaknya sekolah.

Namun, orangtua si anak tak menyebut nama guru yang melakukan kekerasan dan merahasiakan lokasi PAUD yang menjadi tempat tindak kekerasan.

“Wahai ibu guru, tangan kecil ini yang pian tarik dengan sangat keras sampai badannya terbentur dilantai dan tulang selangka bahu patah serta sendi buahnya geser bu,” tulis akun Instagram orangtua, Selasa (30/5/2023)

Baca juga: Pemprov Kalsel Raih 4 Penghargaan dalam BKN Award 2023

Pengunggah tersebut menyebut peristiwa terjadi 3 bulan yang lalu dan baru diketahuinya ketika diceritakan oleh saksi yang melihat langsung kejadian.

Diceritakannya pada 3 bulan lalu, dirinya menjemput si anak di sekolah yang dalam keadaan menangis. Pihak sekolah hanya mengatakan jika si anak terjatuh saat bermain.

Dirinya juga sempat membawa anaknya ke tukang pijat sebelum diketahui jika tulang selangka bahu si anak patah.

“Jadi ulun baru tau kejadian yang sebenarnya itu hari Jumat kemarin tanggal 26 Mei 2023 habis sholat subuh, Allahuakbar 3 bulan disimpan dalam sekejap Allah ingin membuka,” tulisnya.

Ketika tahu anaknya mengalami kekerasan, pada hari itu juga orang tua korban langsung melapor kejadian tersebut ke Polda Kalsel dan Komnas Perlindungan Anak.

Baca juga: Stok Hewan Kurban saat ini di Kalsel Capai 21 Ribu Ekor

Orangtua juga memposting kondisi si anak yang mengalami patah tulang dengan memperlihatkan hasil rontgen dari Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin.

Terlihat dalam gambar, tulang selangka bahu si anak yang diduga menjadi korban kekerasan patah pada sebelah kiri.

“Sekitar 15 sampai 20 menit hasil rontgen keluar pas buka, kaki tangan langsung lemes dan gemetar, langsung nangis dan jongkok di ruang rontgen,” akunya.

Dirinya berharap laporannya bisa diproses oleh polisi dan anaknya mendapat perlindungan hukum oleh Komnas Perlindungan Anak.

“Semoga Allah memudahkan langkah ulun mencari keadilan. #stopkekerasananak,’ tutupnya.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun orangtua yang mengaku anaknya mendapat tindak kekerasan. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->