Connect with us

DPRD BANJARBARU

Cek Sarana Prasarana SMPN 15, Ini yang Didapati Ketua DPRD Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Cek kesiapan sarana prasarana pembelajaran, Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah melakukan kunjungan lapangan ke SMPN 15 di Kecamatan Landasan Ulin, Senin (31/5/2021). Foto: dewi

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) memasuki tahun ajaran 2021/2022, sekolah-sekolah piloting PTM di Kota Banjarbaru mulai mempersiapkan sarana prasarana belajar.

Cek kesiapan sarana prasarana pembelajaran, Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah melakukan kunjungan lapangan ke SMPN 15 di Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Senin (31/5/2021) pukul 11.30 Wita.

Kedatangan Ketua DPRD Banjarbaru melihat langsung kondisi sekolah yang sudah setahun tak membuka proses belajar mengajar di kelas.
Saat kunjungan lapangan, Ketua DPRD mendapati kondisi bangunan sekolah yang lebih rendah dari jalan. Kondisi ini mengkhawatirkan bangunan sekolah goyang karena tanah lembek yang kemungkinan bisa menyebabkan keretakan.

SMPN 15 salah satu sekolah milik Pemko Banjarbaru yang punya letak strategis . Berada di jalan akses utama menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor. Namun lokasi tanahnya masih menjadi masalah yang harus diperhatikan karena berada di atas lahan gambut.

 

Cek kesiapan sarana prasarana pembelajaran, Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah melakukan kunjungan lapangan ke SMPN 15 di Kecamatan Landasan Ulin, Senin (31/5/2021). Foto: dewi

Fadliansyah mengharapkan, bangunan sekolah yang berada di lahan rawa memiliki pondasi yang kuat dan kokoh, seperti pondasi cakar ayam dari tiang kayu galam menyesuaikan struktur lahan gambut.

Terkait kondisi SMPN 15, Kasi Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Banjarbaru, Hendra Farnadie, mengatakan, pantauan lapangan ini sebagai usulan dan perhatian khusus untuk sekolah.

Cek kesiapan sarana prasarana pembelajaran, Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah melakukan kunjungan lapangan ke SMPN 15 di Kecamatan Landasan Ulin, Senin (31/5/2021). Foto: dewi

“Karena banyak sekali kelas yang rusak, tak didukung dari segi aspek kultur tanah, tanah yang lembek (lahan gambut, red),” ujar Hendra Farnadie.

Pihak Dinas Pendidikan, terus memantau agar ada perhatian dan ditindaklanjuti dalam anggaran untuk membangun tambahan ruang kelas, sebagai upaya peningkatan kualitas bangunan sekolah.

Rusdi, Guru Bahasa Indonesia SMPN 15 menyebut, pada tahun 2019 sekolah mendapatkan dana pembangunan kelas sejumlah satu kelas dana yang didapat dari DAK (Dana Alokasi Khusus) pemerintah pusat.

“Kemudian di tahun 2020 mendapatkan dana kembali rehab kelas sebanyak 4 kelas, perpustakaan, rehab toilet, ruang guru dan ruang insklusif yang sudah diperbaiki dari dana pusat. Jumlah dana yang diterima hampir 1 miliar untuk memperbaiki itu semua beserta perabot,” beber salah satu tenaga pengajar di SMPN 15 ini. (kanalkalimantan.com/dewi)

Reporter: dewi
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->