Connect with us

HEADLINE

Cari Duet Ideal, Incumbent Ibnu Sina Bakal Gerilya Dukungan ke Golkar Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Walikota Ibnu Sina akan mendaftar ke Golkar. foto: fikri

BANJARMASIN, Meski ditunggu, langkah incumbent Ibnu Sina dalam Pilkada Banjarmasin 2020 nanti masih belum terlihat. Namun menyikapi dinamika politik yang kian sengit, Ibnu Sina pun dipastikan dalam waktu dekat ini akan mulai turun gunung. Ia akan mulai gerilya ke sejumlah parpol yang membuka pendaftaran untuk mencari pasangan idealnya. Salah satunya yang diincar adalah Partai Golkar.

“Ya tentunya ke parpol yang susah buka pendaftaran. Partai Golkar, kemudian PKS. Dan tak menutup kemungkinan juga partai lain,” ungkapnya.

Ditanya soal kapan mengambil formulir pendaftaran di Partai Golkar, Ibnu menyebutnya dalam waktu dekat ini. “Ada niat saya mau mengambil formulir. Insyaallah lah dalam minggu ini,” tambahnya.

Langkah Ibnu Sina mencari dukungan di Golkar ini menjadi langkah positif. Mengingat saat ini, Ibnu yang merupakan petinggi PKS, masih memerlukan sokongan partai lain untuk bisa maju dalam pencalonan. Berbeda dengan PAN yang bisa mengusung calon sendiri karena mengantongi 9 kursi di DPRD Banjarmasin, PKS masih harus mencari dukungan partai lain.

Pada pemilu lalu, PKS hanya mendapatkan 5 kursi di DPRD. Jumlah ini sama dengan PDIP, Demokrat dan PKB. Maka, untuk bisa mengajukan calon PKS minimal harus menggandeng salah satu partai yang juga tak bisa mengumpulkan batas minimal pengajuan calon.

Yang paling idel, tentunya adalah Partai Golkar dan Gerindra. Apa sebab? Karena Partai Golkar dan Gerindra masing-masing mengantongi 6 kursi di DPRD. Sehingga jika diperlukan sebagai syarat minimal dukungan ditambah kursi PKS, akan menjadi 11 kursi.

Tapi, di antara dua parpol tersebut yang lebih stategis tentunya Golkar. Sebab partai beringin itu, sejak awal telah membuka diri untuk dilamar ‘incumbent’. Buktinya, dalam penjaringan bakal calon di Pilkada kali ini, Ketua DPD Golkar Banjarmasin Hj Ananda hanya mendaftar sebagai calon Wakil Walikota.

Hal ini juga ditegaskan Hj Ananda saat mendaftar ke Golkar dan PDIP beberapa waktu lalu. “Saya lebih nyaman untuk mendaftar sebagai calon Wakil Walikota. Karena bagi saya, politik itu berproses,” kata Ananda kepada Kanalkalimantan.com, saat mendaftar beberapa waktu lalu.

Sementara di Gerindra, saat ini Ibnu Sina harus melakukan negosiasi dulu. Karena belum ada kepastian apakah Gerindra akan mengusung Walikota, atau calon Wakil Walikota. Sedangkan Ibnu sendiri, tidak mungkin untuk ‘turun kasta’ menjadi Wakil Walikota dalam Pilkada nanti.

Ibnu Sina sebenarnya telah menegaskan hal tersebut.

“Karena begitu misalnya kita harus ke parpol, boleh saja mengajukan sebagai wakil. Tentu wajar dong. Kami mendaftar tentunya sebagai calon walikota, tidak mungkin kan saya mencalon sebagai wakil walikota,” kata Ibnu kepada Kanalkalimantan.com.

Terkait langkahnya yang terkesan santai ini, Ibnu mengatakan karena pendaftaran di KPU untuk bertarung pada Pilkada baru dibuka Desember nanti. “Jadi masih ada waktu untuk kemudian mempersiapkan semuanya,” katanya.

Terkait siapa calon yang akan dibidik sebagai wakil nanti, tokoh PKS ini mengatakan tidak mematok kreteria. Artinya, bisa dari latar belakang parpol, birokrat, tokoh masyarakat, atau pun profesional. Demikian juga dengan pengusung, bisa jadi melalui parpol atau juga independen. “Kan dua jalur itu bisa diperbolehkan,” kata Ibnu.

Ketika disinggung adanya kandidat muda yang ikut mendaftar dalam menghadapi Pilwali 2020 mendatang, Ibnu malah menyambutnya dengan baik. “Bagus sekali, ada calon muda. Artinya apa, Kota Banjarmasin tidak kekurangan stok calon pemimpin. Silakan saja bertarung, karena semuanya ingin menjadi Banjarmasin itu lebih baik,” pungkas Ibnu.

Seperti diketahui, incumbent nanti akan mendapatkan tantangan serius dari duet Hj Karmila—putri mantan Walikota Banjarmasin H Muhidin, yang berpasangan dengan Nurul Fajar Desira, kepala Bappeda Kalsel.

Dibanding kandidat lain, duet Hj Karmila-Fajar Desira yang disokong Partai Amanat Nasional (PAN) ini sudah selangkah dibandingkan yang lain. Sebab sampai saat ini, belum ada kandidat lain yang telah mengusung paket pasangan selain mereka. Ibnu Sina pun, selaku incumbent yang maju lagi dengan kendaraan PKS, juga belum mengumumkan calonnya. Sebab PKS masih memerlukan gerbong partai lain untuk bisa mengajukan pasangan paket di Pilkada nanti.

Bermodal 9 kursi di DPRD Kota Banjarmasin hasil Pemilu 2019, PAN bisa mengusung kandidat walikota sendiri. Meski demikian, PAN juga tidak menutup kemungkinan untuk mengajak partai lain dalam koalisi untuk semakin memantabkan langkahnya.

Di sisi lain, elektabilitas Hj Karmila sebagai pendatang baru dalam kancah perpolitikan Kalsel tak bisa dianggap sebelah mata. Sebab pada pileg lalu, ia mampu meraih 42.114 suara. Tertinggi kedua kedua untuk perolehan suara di Kalsel setelah H Rusli, Ketua DPRD Banjar.

Sementara itu, mengimbangi Hj Karmila yang bisa dibilang ‘hijau’ dalam pengalaman pemerintahan, sosok Nurul Fajar Desira, bisa lengkapi. Sebagai sosok birokrat senior, Fajar Desira memiliki banyak pengalaman di urusan pemerintahan.

Kepastian majunya duet Hj Karmila-Fajar Desira ini disampaikan langsung Ketua DPW PAN Kalsel Hj Muhidin kepada kanalkalimantan.com. Ditemui di sela-sela Puncak Harjad ke 493 Kota Banjarmasin pada Selasa (24/9) malam, Muhidin tidak menampik, PAN akan mengusung kadernya sendiri pada pilkada di Kota Banjarmasin.

“Insya Allah kalau masyarakat menghendaki juga, kemungkinan saya akan menurunkan anak saya (Hj. Karmila). Berdampingan dengan Pak Fajar (Nurul Fajar Desira),” tegasnya, Selasa (24/9) malam.

Ketika ditanya kesiapannya untuk terjun dalam pilwali Banjarmasin, Hj. Karmila pun menyatakan siap. Meski demikian, untuk program yang akan “dijual” pada pilwali mendatang, Hj. Karmila mengaku belum mempersiapkannya. “Masih belum (disiapkan),” pungkasnya.(fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell

 

a


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->