Connect with us

Dispersip Kalsel

Bersama Pegiat Literasi Tanbu, Upaya Koleksi Buku-buku Penulis Banua

Diterbitkan

pada

Kadispersip Kalsel, Kamis (25/3/2021), bertemu dengan pegiat literasi berlangsung santai di ruang terbuka bersama penulis. Foto: dispersip kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BATULICIN – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan, Hj Dra Nurliani Dardie silaturahmi dengan para pegiat literasi di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.

Kamis (25/3/2021), temu dengan pegiat literasi berlangsung santai di ruang terbuka bersama penulis, sekaligus menyerahkan piagam penghargaan untuk para penulis dan pegiat literasi.

Penghargaan diberikan kepada mereka yang telah menyerahkan karya tulisnya ke Dispersip Kalsel.

Beberapa nama yang ikut mendapat penghargaan antara lain, Arif Rachman, Kasriani Anwar, Halimatus Sadiah, Ngatmiatun, Sri Supadmi, Adriati Kurniasih, dan sejumlah penulis lainnya.

 

“Ini sangat luar biasa. Bisa memberikan motivasi yang luar biasa bagi kami. Bunda Nunung juga sangat energik dan bersemangat,” kata Kasriani Anwar, penulis yang juga Sekretaris PGRI Tanah Bumbu.

Dalam pertemuan itu, Kasriani ikut menyerahkan satu buku karyanya berjudul “Seni Budaya Tradisi Banjar di Tanah Bumbu”.

Baca juga: Langgar Aturan PPKM dan Pengunjung Terpapar Covid-19, Kafe STBK di Banjarbaru Ditutup!

Kasriani Anwar mengatakan ada banyak penulis lokal di Tanah Bumbu yang menerbitkan buku. Padahal, setelah buku diterbitkan, masih ada banyak hal yang perlu dilakukan.

Kadispersip Kalsel Dra Hj Nurliani Dardie mengatakan, Dispersip Kalsel secara khusus singgah ke Batulicin bertemu dengan penulis dan pegiat literasi sebagai bagian dari kampanye membumikan budaya baca dan menulis di Kalsel.

“Ini hanya upaya kecil kami, mendekati komunitas penulis dan pegiat literasi, agar budaya baca dan menulis terus tumbuh dan berkembang di Kalsel,” katanya.

Baca juga: Sudah 57 Narapidana di Lapas Banjarbaru Diberikan Hak Asimilasi

Dispersip Kalsel akan terus memberikan wadah bagi penulis dan pegiat literasi di Banua. Salah satu upaya yakni dengan memberi kesempatan menampung buku-buku hasil tulisan para pegiat literasi di seluruh Kalsel masuk ke Perpustakaan Palnam.

“Sekarang ini, sudah banyak buku-buku penulis di Kalsel yang kini berada dan menjadi koleksi Palnam, terutama tentang sejarah-sejarah Banua yang belum terdokumentasikan dengan baik, dengan adanya buku-buku tentang Kalsel, setidaknya ada catatan-catatan tentang Banua yang bisa dibaca,” pungkasnya. (kanalkalimantan.com/rls)

Reporter : rls
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->