Connect with us

HEADLINE

Bedah Buku “Membingkai Bayang-Bayang” Rektor ULM, Mengubah Hal Abstrak Menjadi Konkrit

Diterbitkan

pada

Peluncuran dan bedah buku kelima Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr Sutarto Hadi. Foto: istimewa

BANJARMASIN, Peluncuran dan bedah buku “Membingkai Bayang-Bayang” karya Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr Sutarto Hadi berlangsung di theatre hall Fisip ULM lantai 1, Kamis (1/8). Hadir sebagai pembedah buku kelima Rektor ULM ini diantaranya Rektor UIN Antasari Prof Dr Mujiburrahman, Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Prof Dr H Ahmad Khairuddin, dan Ketua Prodi Sosiologi Fisip ULM Drs Setia Budhi MSi PhD.

Di dalam pendidikan matematika realistik, menurut Sutarto, matematika merupakan suatu ilmu yang banyak dianggap sulit bagi sebagian besar orang baik dari level pendidikan sekolah dasar hingga universitas. Hal inilah yang membuatnya mencoba untuk mempelajari tentang matematika realistis yang mampu membawa matematika menjadi mata pelajaran yang menyenangkan.

“Salah satu kuncinya adalah dengan cara mengurangi sifat abstraksi dari matematika itu sendiri,” katanya. Ia ingin agar sesuatu yang abstrak di dalam matematika bisa dibayangkan dan kemudian menjadi sesuatu yang konkrit di dalam pikiran.

“Misalnya demokrasi, orang tidak bisa melihat dan tidak bisa merabanya, tapi bisa membayangkan apa yang dimaksud dengan demokrasi. Benda adalah suatu yang konkrit, sebab bisa dilihat dan diraba. Nah matematika juga harus seperti itu, diubah sifat yang abstrak itu jadi sesuatu yang konkrit,” terangnya.

Di dalam bukunya yang kelima ini, Prof Sutarto juga mencurahkan pemikirannya agar para pembaca bisa membingkai bayang-bayang di dalam pikiran mereka yang masih abstrak tersebut agar menjadi sesuatu yang konkrit.  “Bayang-bayang itu kan bisa berupa cita-cita, keinginan, dan tujuan hidup. Kita serahkan pada pembaca untuk menafsirkan,” lanjutnya.

Dengan judul “Membingkai Bayang-Bayang”, buku ini merupakan beberapa gabungan tulisan-tulisan lamanya miliknya yang juga ditambahkan dengan beberapa pengalaman baru dari perjalannya ketika kembali menjadi rektor ULM hingga memperjuangkan ULM mencapai akreditasi A.

Sehingga ia berharap agar para pembacanya dapat belajar lebih lagi bahwa dalam mengejar suatu hal memang proses panjang dan tidak bisa semudah membalik telapak tangan. Memang, lanjutnya, pasti akan semakin sulit, tapi kelak pada akhirnya pasti memetik hasil yang manis.

Sutarto dalam bukunya menceritakan kunci keberhasilan meraih proyek Islamic Development Bank (IDB) 7 in 1 selama menjabat menjadi Wakil Rektor IV ULM yang membidangi kerjasama dan humas. “Proyek IDB 7 in 1 dengan nilai sebesar Rp384,7 miliar, itu tidak mudah ULM dapatkan. Alhamdulillah dengan bantuan dari IDB, akan bisa bersaing dengan perguruan tinggi di Pulau Jawa,” kata Sutarto.

Meski kini kembali menjadi rektor ULM peridoe kedua, ia mengaku bahwa kegiatan menulisnya tersita oleh kegiatan administratif. Namun ia lebih memilih untuk membatasi diri agar tidak terlalu aktif menjalankan hobinya tersebut. Diakui Sutarto, ia akan lebih aktif mendalami hobinya untuk menuangkan isi pikiran ke dalam tulisan kelak ketika usai masa jabatan.

Di samping itu tak lupa ia juga ingin terus mendorong ULM bisa menujut tingkat global dan mendapat akreditiasi internasional. Apalagi mengingat ere revolusi yang di mana sangat desduktrif, terjadi perubahan cepat, dan teknologi berkembang. ini tidak tidak bisa dianggap enteng dan para mahasiswa juga harus terus menaikan kualitas diri mereka agar mampu bersaing.

Rektor UIN Antasari, Prof Dr Mujiburrahman memandang buku berjudul “Membingkai Bayang-Bayang” mengandung kisah perjalanan hidup yang menjadi bisa pembelajaran bagi pembaca.

“Saya melihat pak Prof Sutarto Hadi itu sosok yang sabar. Dengan ketabahan itu, walau beliau diserang dari berbagai penjuru, beliau masih bisa tenang dan sabar. Kalau saya di posisi pak Sutarto mungkin sudah kena stroke,” gurau Prof Mujiburrahman. Dosen ahli perbandingan agama ini menyebut keberhasilan Sutarto Hadi selama memimpin ULM menjadi pemicu UIN Antasari untuk bergerak ke arah yang lebih baik.

Drs Setia Budhi MSi PhD, Ketua Prodi Sosiologi Fisip ULM selaku ketua panitia acara berkumpulnya para pemimpin universitas di Kalsel ini menjadi sebuah bukti bahwa yang bisa menangkis mindset mengenai universitas di Kalsel tertinggal jika dibandingkan dengan universitas di pulau Jawa.  Apalagi lanjutnya, melihat data statistik orang-orang yang masuk universitas di Kalsel semakin meningkat. (mario)

Reporter:Mario
Editor:Bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->