Connect with us

HEADLINE

Bau Tak Sedap Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Ganggu Proses Belajar di SLBN 1 Martapura

Diterbitkan

pada

Kondisi pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik tahu di Martapura, yang dikeluhkan sekolah dan warga. Foto : rendy

MARTAPURA, Terlalu berdekatan dengan pemukiman dan Sekolah Luar Biasa Negri (SLBN) 1 Martapura, keberadaan air limbah tahu yang mencemari lingkungan sehingga menimbulkan aroma tidak sedap, di keluhkan warga di jalan Candra Kirana Kelurahan Indra Sari, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

Menurut Kepala Sekolah SLBN 1 Martapura Muhammad Sayuti, adapun dampak pencemaran lingkungan yang dirasakan pihak sekolah sudah hampir selama 3 tahun belakangan terakhir.

Keberadaan pembuangan air limbah yang langsung ke selokan warga dan hanya berjarak kurang lebih 10 meter dari sekolah, tentunya membuat bau dan tidak sedap sehingga membuat guru dan murid yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar setiap harinya merasa terganggu.

“Jadi dampak dari pembuangan limbah pabrik tahu yang terlalu dekat dengan sekolah ini memang kami rasakan setiap harinya, kami guru dan 75 murid yang belajar setiap hari disini terpaksa harus menghirup udara yang tidak segar seperti ini, jelas saja kami merasa terganggu,” akunya.

Ditambahkan Sayuti, pihak sekolah sebenarnya tidak tinggal diam atas dampak pencemaran lingkungan ini. Sebelumnya dirinya pernah melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten banjar untuk mengadukan bau yang tidak sedap tersebut namun hingga sekarang masih saja bau dari air limbah dirasakan setiap harinya.

“Kita sudah pernah melapor sebanyak dua kali yaitu tahun 2018 yang lalu dan terakhir 3 bulan yang lalu, saya lihat memang pernah dilakukan peninjauan dari DLH Banjar sendiri namun hingga sekarang dampaknya masih saja kami rasakan,” katanya.

Selain bau yang tidak sedap, air sungai yang tadinya jernih juga berwarna hitam dan menimbulkan ribuan jentik nyamuk yang dikhuatirkannya, dapat mengganggu kesehatan murid dan guru lainnya ketika sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. “Kami mengharapkan adanya solusi dari pemerintah daerah untuk menangani masalah ini, karena kami pun belajar mengajar dan beraktifitas di sekolah ini tidaknyaman,” pungkasnya.

Tanggapan serupa juga di utarakan oleh, seorang masyarakat yang tidak mau disebut namanya, yang mengatakan, bau limbah tahu ini memang sudah dirasakan oleh masyarakat sekitar sekitar 3 tahun yang lalu. Tak hanya bau keberadaan kolam limbah pabrik yang tepat berada disamping jalan membuat tambah parak keadaan yang sangat dekat dengan pemukiman warga tersebut.

“Saya mewakili warga setempat juga keberatan dengan efek yang ditimbulkan oleh limbah pabrik tahu ini, setiap hari kami harus menghirup udara yang tidak sedap, ditambah kolam limbah air sekarang dibangun pihak pabrik di depan komplek dan jalan kami yang biasanya melintas, mudahan ada solusi atas masalah ini,” singkatnya. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->