Connect with us

HEADLINE

Banjarmasin-Batola Perlu Antisipasi Dampak ‘Laten’ Ikon Wisata Jembatan Sei Alalak

Diterbitkan

pada

Suasana Jembatan Sei Alalak yang baru dibuka saat malam Foto: seno

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN– Dibukanya jembatan Sei Alalak untuk umum, Minggu (26/9/2021) akan memiliki multi efek bagi Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola. Sebagai infrastruktur yang digadang menjadi ikon wisata baru, maka pemerintah daerah perlu segera memikirkan sarana penunjang lain.

Sebagaimana diketahui, masyarakat hari ini mulai menyerbu lokasi tersebut untuk melihat jembatan lengkung pertama di Indonesia tersebut.

Keunikan desain yang dimiliki jembatan yang dibangun menggunakan alokasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kontrak tahun jamak 2018-2021 senilai Rp 272 miliar, menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun nasional.

Apalagi, semenjak heboh kasus ‘curi start’ moge HDCI yang melintasi kawasan tersebut sebelum diberikan lampu hijau oleh pemerintah.

 

Baca juga : Belajar Otodidak, Produk Baling-baling Pria Asal Tarjun Kotabaru Ini Dijual hingga ke Colombia

Namun di sisi lain, potensi wisata jembatan Sei Alalak juga akan berpotensi dampak laten, seperti halnya akan muncul bangunan bangunan liar jika tidak sedari awal diatur oleh Pemko Banjarmasin maupun Pemkab Batola.

Pengamat kebijakan publik M Pazri menilai, pemerintah diharapkan mengambil langkah langkah preventif untuk menanggulangi hal tersebut.

“Tentunya akan jadi destinasi wisata baru, animo masyarakat yang ingin mengunjungi Jembatan Sei Alalak cukup besar, apalagi viral sebelumnya. Sehingga juga perlu diantisipasi secara langsung serta perlu ditata dan diantisipasi. Karena semakin banyak pengunjung akan mendorong tumbuhnya bangunan-bangunan liar. Baik pedagang yang menjual makanan dan minuman di sekitar jembatan,” terangnya.

Maka itu, Satker Pelaksana Jembatan perlu nanti bekerja sama dengan pihak terkait menata kawasan di ujung-ujung sisi jembatan.

 

Baca juga : Sejumlah Remaja Dipanggil ke Mapolsek Banjarmasin Tengah Pasca Tawuran

“Ini agar lebih tertata, terencana, dan sudah diantisipasi diawal,” harapnya.

Dampak akan potensi kemacetan bisa saja terjadi di Jembatan Sei Alalak jika tidak ada langkah tegas bagi masyarakat yang ingin foto selfie dan parkir mobil di pinggir jembatan hingga membahayakan para pengguna jalan lain.

“Ini seperti pertama kali pembukaan jembatan Barito dan Suramadu di Jawa Timur,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala BBPJN XI Banjarmasin Syauqi Kamal mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dan permintaan Presiden Jokowi membuka jembatan melalui rilis dari Staf Kepresidenan serta intruksi dari Kementrian PUPR RI untuk membuka Jembatan Sungai Alalak.

“Hanya saja sifatnya ini uji coba yaitu sementara,” ujarnya.

 

Baca juga : Khusus Roda Dua dan Mobil Penumpang, Jangan Parkir di Atas Jembatan Sei Alalak!

BPJN XI Banjarmasin menyampaikan Jembatan Sungai Alalak hanya untuk pengendara roda dua dan mobil penumpang saja yang diperbolehkan untuk melintasi jembatan yang dalam sepekan terakhir viral itu.

“Sudah kita sampaikan hanya untuk roda dua dan empat saja, yang lainya belum,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, sebelumnya Jembatan Sungai Alalak belum diresmikan. Namun karena perkembangan yang selama ini terjadi akhirnya pemerintah pusat meminta dibuka.

Pantauan Kanalkalimantan.com di lapangan saat Jembatan Sungai Alalak dibuka, warga langsung menyerbu dan mengabadikan momen tersebut.

Desakan warga Kalimantan Selatan meminta agar Jembatan Sei Alalak segera dibuka karena sudah 3 tahun warga selalu bermacet ria. Jembatan yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan ini menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala menuju Provinsi Kalimantan Tengah. Kawasan ini terkenal kemacetannya terutama setelah Jalan Lingkar Utara yang kondisinya rusak parah pasca diterjang banjir. (kanalkalimantan.com/seno)

Reporter : seno
Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->