Connect with us

Bisnis

APINDO Kalsel Gelar Dialog Kebijakan Tiket dan Bagasi Berbayar Airlines

Diterbitkan

pada

Ketua APINDO Kalsel H Supriadi (tengah) saat memberikan keterangan pers dengan awak media. Foto : Arief Rahman

BANJARMASIN, Gerah dengan kebijakan maskapai penerbangan nasional, terkait kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalsel berencana menggelar dialog.

Dialog bakal digelar pada Kamis 14 Februari mendatang di Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin. Rencananya APINDO Kalsel akan mengundang berbagai pihak yang terkait, baik itu dari maskapai penerbangan, Dinas Perhubungan, Organisasi Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalsel, pengusaha UMKM dan Tour Travel, perwakilan masyarakat hingga YLKI Kalsel.
“Dalam dialog tersebut kita akan bahas tuntas tentang dampak kebijakan kenaikan harga tiket dan bagasi berbayar dengan melibatkan pihak terkait,” tegas Ketua APINDO Kalsel H Supriadi.

Nantinya hasil pembahasan dari dialog tersebut akan disampaikan langsung ke pemerintah pusat sebagai masukan agar kebijakan kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar tersebut bisa ditinjau ulang.

“Ini juga sebagai bentuk action dari APINDO Kalsel yang peduli terhadap nasib masyarakat hingga pelaku usaha di Banua yang dirugikan atas kebijakan tersebut,” tambahnya.

Secara pribadi H Supriadi sebenarnya sangat menentang terkait adanya kebijakan kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar. Karena akan sangat merugikan Kalsel yang sedang giat mendorong ekonomi mikro dan pariwisata.

“Harga tiket dari Jakarta ke Denpasar sekarang jauh lebih mahal ketimbang ke Banjarmasin. Kalau begini bagaimana turis mau tertarik untuk datang ke Kalsel,” keluhnya.

Selain itu jika kebijakan bagasi berbayar tersebut masih diterapkan, maka turis lokal maupun mancanegara yang datang ke Kalsel akan enggan membeli banyak cinderamata khas lokal sebagai oleh-oleh.

“Padahal dengan banyak turis membeli cinderamata, maka tentu geliat usaha mikro yang ada di Kalsel bisa berkembang dan membuat penyerapan tenaga kerja di sektor informal semakin baik,” tukasnya. (arief)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->