Kota Banjarbaru
Masyarakat Banjarbaru Majemuk, Sekda: Saling Pengertian, Jaga Potensi Konflik
BANJARBARU, Perbedaan suku, agama, etnis dan keanekaragaman budaya warga yang bermukim di Banjarbaru berpotensi menimbulkan kerawanan konflik di masyarakat.
Demi menjaga masalah stabilitas keamanan masyarakat di daerah ini, tentu menjadi tanggung jawab bersama, karena siapa lagi yang akan menjaganya, kalau tidak warga sendiri yang menciptakannya.
Hal tersebuu disampaikan Sekda Kota Banjarbaru H Said Abdullah ketika membuka kegiatan sosialisasi antar umat beragama di kalangan tokoh agama dan tokoh masyarakat, Kota Banjarbaru tahun 2019 yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru, bertempat di aula Linggangan Intan DPRD Banjarbaru, Selasa (23/7).
Perlu diketahui, ujar Said Abdullah, masyarakat kota Banjarbaru adalah masyarakat majemuk, dimana terdapat perbedaan agama, etnis, dan budaya.
“Perbedaan dan keanekaragaman ini sudah barang tentu memerlukan saling pengertian dan toleransi kita bersama dalam menyikapinya, karena berpotensi menimbulkan kerawanan konflik di masyarakat,†ujarnya.
Selaku tokoh masyarakat dan tokoh agama, harus dapat menyamakan persepsi dalam membangun semangat kebersamaan dan toleransi, serta mendorong komunikasi dan interaksi.
“Untuk mencegah potensi perpecahan dan konflik demi kebaikan masyarakat di daerah kita ke depan, kita bersama mulai dari sekarang harus merapatkan barisan dan kewaspadaan terhadap gejala perpecahan di tengah masyarakat yang disebabkan oleh munculnya isu-isu maupun oknum yang sengaja memecah persatuan di masyarakat,†ingatnya.
Karena itulah dibentuk forum kerukunan umat beragama, dimana salah satu tugasnya adalah membantu pemerintah untuk mensinergikan hubungan-hubungan interen dan antar umat bergama.
“P eran tokoh agama dan tokoh masyarakat juga sangatlah penting dan strategis untuk menjadi pelopor dalam menciptakan kerukunan umat beragama yang sejalan dengan salah satu misi Pemerintah Kota Banjarbaru yang sedang digiatkan, yakni memperkuat cipta kondisi masyarakat yang aman, nyaman dan tertib,†tandasnya.
Kepala Baskebangpol Kota Banjarbaru M Hilman menyebutkan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat  dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun, aman dan damai.
“Mencegah masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Mendiskreditkan suku tertentu, melecehkan budaya terhadap suku lain,†katanya. Memunculkan kembali semangat kebangsaan yang  menjunjung adat istiadat yang dilandasi oleh prinsip-prinsip toleransi, saling menghormati, dan menghargai.
“Dan menangkal doktrin radikalisme di kalangan masyarakat sehingga diperlukan prinsip kehati-hatian dalam menuntut ilmu agama,†pungkasnya. (bie)
Editor:KK
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Lelaki di Banjarmasin Habisi Kakak Ipar, Jasad Dibuang ke Wilayah Kintap
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
Polresta Banjarmasin Tengah Selidiki Kasus Bayi Meninggal Saat Persalinan
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Relokasi Normalisasi Sungai Kuranji di Cempaka Warga Ada yang Tak Setuju
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Baliho Curhat Korban Investasi Bodong di Banjarmasin Diturunkan
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Lomba Mancing Ikan di Sungai Kemuning Meriahkan HUT ke-17 Kecamatan Banjarbaru Selatan
-
PUPR PROV KALSEL3 hari yang lalu
Tingkatkan Capaian Akses Layanan Air Limbah dan Air Minum, Dinas PUPR Kalsel Gelar Workshop