Kanal
Habis Lebaran, Harga Bunga Melati Masih Naik hingga 15 Kali Lipat
MARTAPURA, Hingga habis lebaran, harga jual bunga melati di kebun diprediksi naik hingga 15 kali lipat dari harga biasanya yang dipatok Rp 1.000 per gelas. Hal ini disampaikan Bahrani, salah satu pemilik kebun bunga melati yang berada di Desa Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Menurutnya, kenaikan harga jual tersebut sudah terjadi sekitar satu pekan yang lalu ketika mendekati hari raya idul fitri 1439 H. “Harganya semakin mahal sekarang, jika dibandingkan hari biasa harga jualnya hanya Rp 1.000 rupiah namun sekarang jadi Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per gelasnya, dan di prediksi akan terus bertahan hingga H+3 lebaran,” katanya.
Kebutuhan bunga melati yang kebanyakan di pakai pada campuran mandi hari raya dan untuk penabur keharuman yang biasanya ramai dibawa para pelayat ke kuburan keluarga.
Bahrani juga mengatakan, untuk pembeli dari Banjarmasin yang biasanya harus membeli dari pengepul lokal juga terpaksa harus membeli langsung ke kebun di Kabupaten Banjar. Ini lantaran takut tidak kebagian bunga melati tersebut.
Hal tersebut di benarkan oleh Janah, pembeli asal Banjarmasin. Menurutnya di Banjarmasin orang saling berebut untuk mendapatkan bunga tersebut apa lagi di pengambangan. “Ya, biasanya orang-orang pengambangan yang berebut bunga tersebut, lantaran akan dijual lagi pada saat hari H lebaran,” ujarnya. (rendy)
Editor:Cell
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Nobar Piala Asia U-23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota Banjarmasin
-
Kota Banjarmasin1 hari yang lalu
Polresta Banjarmasin Tengah Selidiki Kasus Bayi Meninggal Saat Persalinan
-
HEADLINE16 jam yang lalu
Lelaki di Banjarmasin Habisi Kakak Ipar, Jasad Dibuang ke Wilayah Kintap
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Kasus Cuci Uang Narkoba Fredy Pratama, Sang Ayah Divonis 20 Bulan Penjara
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Pengedar Sabu di Desa Paminggir Seberang Diringkus Polisi
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Relokasi Normalisasi Sungai Kuranji di Cempaka Warga Ada yang Tak Setuju